Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM - Duel klasik Cile kontra Peru yang dibalut permusuhan bilateral dikenal sebagai Clasico del Pacitico. Cile bernafsu menang sebagai awal pembuka lembar sejarah Copa America.
Performa Cile belakangan lebih kinclong dibandingkan Peru, ditandai dengan capaian 16 besar di Piala Dunia 2014 di Brasil. Sebaliknya, Peru gagal meraih tiket Piala Dunia sejak tahun 1982. Kini La Roja begitu bernafsu untuk memboyong Copa America yang dinantikan selama 99 tahun.
Tapi La Roja yang diunggulkan bisa jadi lemah jika bek sentral Gonzalo Jara dikenai hukuman karena mengusili Edinson Cavani di laga perempat final. Selama ini, Jara bersama pemain Inter Milan Gary Medel sukses mengawal pertahanan Cile.
Ini akan memusingkan Pelatih Cile, Jorge Sampaoli. "Cile seharusnya mampu berunding dengan Conmebol karena Jara pemain kunci. Permainan Cile lagi bagus-bagusnya. Ini bisa berubah kalau Jara absen karena hukuman," kata analis Paulo Garces di media lokal Santiago.
Jorge Sampaoli tak mau berspekulasi. Ia justru lebih mengkhawatirkan motivasi penyerangnya, Alexis Sanchez. Setiap kali latihan, Sampaoli hanya fokus memompa spirit Sanchez. Dari empat laga, ia baru mencetak satu gol.
Dari kubu Peru, Pelatih Ricardo Gareca yang baru tiga bulan menangani Los Incas tak ingin melepas asa, setelah tampil apik melibas Bolivia 3-1 di perempat final. Ia pun berharap Paolo Guerrero dan Claudio Pizarro yang berusia 36 tahun mengatasi publik tuan rumah.
Gareca mampu merevolusi tim dalam tempo 90 hari dengan sasaran besar Piala Dunia 2018 di Rusia. "Tapi Copa America sudah di depan mata. Ini bagian dari ilusi. Kami sanggup menjinakkan Cile," kata Gareca.
Baca Juga di HARIAN SUPER BALL, Senin (29/6/2015)