TRIBUNNEWS.COM - Di laga pertama Copa Amerika, Peru tunduk 1-0 dari Brazil penyisihan grup C. Dan secara mengejutkan berhasil menundukkan Venezuela, 1-0. Banyak pihak yang meramalkan mereka bakal terlempar karena lawan berikutnya setelah itu adalah Kolombia, satu favorit juara.
Ternyata anak asuh Ricardo Gareca di luar dugaan mampu menahan imbang pasukan Jose Pekerman tanpa gol.
Mereka keluar dari lubang jarum dan lolos ke perempatfinal untuk berhadapan dengan Bolivia. Dan Los Incas menang 3-1. Peru menunjukkan mental pantang menyerah.
Mereka enggan menjadi penggembira di perhelatan sepak bola terakbar di Amerika Selatan. Pada Selasa, Pertemuan Cile dan Peru disebut sebagai duel Clasico del Pasifico.
Ada gengsi menyertai duel tersebut untuk membuktikan siapakah yang terbaik dari dua negara di Amerika Selatan, yang letak geografisnya berhadapan langsung dengan Samudra Pasifik. Dalam delapan pertemuan terakhir, Cile menorehkan tujuh kemenangan.
Satu laga sisanya dimenangkan Peru. dari data statistik Cile diunggulkan. Namun, dalam sepak bola selalu saja ada kejutan yang membuat orang menggeleng-gelengkan kepala.
“Kami punya senjata menjadi tim yang kompetitif. Dan saya percaya setiap laga yang kami lewati membuat tim ini lebih baik. kami harus bermain baik untuk memuaskan dukungan orang-orang yang mendukung kami,” ucap Gareca, dirilis dari laman resmi federasi sepak bola Peru.