News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Indonesia Kena Sanksi FIFA

Pemain Persegres Jual Makanan di Pasar

Editor: Husein Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemain Persegres Gresik United melakukan latihan perdana di Stadion Petrokimia, Gresik Jawa Timur, Rabu (11/3/2015).

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Gelandang Persegres Gresik United, Khabib Syukron harus mencari pendapatan menyusul dibekukannya PSSI oleh Menpora sehingga tidak ada kompitisi, dengan berjualan makanan ringan di Pasar Kepatihan Gresik.

Pemain berusia 27 tahun ini menguraikan, orangtuanya memiliki usaha makanan ringan sejak lebih dari 10 tahun lalu. Usaha yang ditekuni orangtuanya itu terus berlanjut meski Khabib menjadi pemain Persegres sejak 2012.

"Saat itu, saya memang hanya sesekali membantu toko makanan ringan milik almarhum abah saya, H Shohib, terutama ketika libur latihan pada minggu saja," katanya kepada Surya, Selasa (30/6/2015).

Ketika kompetisi di Indonesia vakum, pemain asli Gresik ini kehilangan mata pencaharian sebagai pemain sepakbola. Tak berpikir lama, lajang ini memilih fokus mengurus toko makanan ringan itu.

Setiap hari Khabib berjualan mulai pukul 06.00 WIB hingga sekitar 13.30 WIB. "Saya jualan di toko bersama kakak saya. Fokus jualannya sejak kompetisi tiada itu," tegas pemain kelahiran 15 Februari 1988 ini.

Khabib mengakui, sejak jualan makanan ringan, penghasilan yang diterima juga lumayan. Apalagi, ketika sudah masuk Ramadan, permintaan makanan ringan di tokonya bisa dua kali lipat dari hari biasa. "Yang pasti lumayan untuk kebutuhan sehari-hari," terangnya.

Meski fokus jualan, namun Khabib tetap tak melupakan pekerjaan utamanya, yakni pemain sepakbola. Sebagai pemain profesional, dia tetap berlatih bersama beberapa rekannya di daerah Cerme.

"Setelah jaga toko, saya langsung latihan di Cerme, paling tidak empat kali seminggu," papar pemain yang bisa di posisi defender ini.

Dia mengakui, sepakbola masih tetap jadi pilihan utama hidupnya, meski sudah punya toko. Dia baru akan gantung sepatu ketika kondisi fisiknya sudah tak memungkinkan untuk bermain sepakbola.

"Saya masih mencintai sepakbola dan akan berhenti kalau sudah tak kuat lagi. Saya berharap banyak agar konflik Kemenpora-PSSI segera berakhir dan kompetisi bisa bergulir lagi. Bagaimanapun, sepakbola adalah jalan hidupnya saat ini," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini