TRIBUNNEWS.COM - Peru mengusung ambisi untuk ‘mempertahankan’ gelar peringkat ketiga yang diraihnya pada empat tahun lalu saat Copa Amerika 2011 di Argentina. Namun, di balik itu, mereka harus mendapatkan solusi terkait kemungkinan rapuhnya lini belakang.
Semua itu berakar dari absennya bek tengah tangguh, Carlos Zambrano. Pemain asal klub Eintracht Frankfurt ini tak bisa tampil setelah mendapat kartu merah kala berhadapan dengan Cile, di babak semifinal.
Terlepas dari bermain 10 orang, komposisi pertahanan tanpa Zambrano menjadi sasaran empuk, yang bisa dengan mudah ditebas pemain lawan. Apalagi di perebutan tempat ketiga nanti, Peru juga bakal berhadapan dengan sederet agresor bagus milik Paraguay, seperti Lucas Barrios, Nelson Valdez, Edgar Benitez sampai sang bintang anyar, Derlis Gonzalez.
Jika tak segera menemukan solusi, bisa saja gawang Peru menjadi sasaran empuk Paraguay, yang empat tahun lalu berhasil menjadi finalis di Argentina 2011. Pelatih Peru, Ricardo Gareca mengaku dirinya sudah bersiap dengan strategi baru agar tak malu saat bertempur kontra Paraguay.
Terkait pengganti Zambrano, kalangan media di Peru, seperti www.rpp.com.pe, trome.pe dan peru.com mengklaim, kandidat terkuat pengganti Zambrano adalah Christian Ramos. Bek asal klub lokal, Juan Aurich tersebut dinilai punya kapasitas membuat lini pertahanan semakin solid.
“Beberapa kombinasi sudah kami lakukan, dan saya pikir absennya Zambrano sudah kami antisipasi. Ruang istirahat yang cukup lama memberi kami waktu untuk memantapkan permainan, dan saya pikir kami berhasil,” sebut Gareca.
Meski terlihat rentan karena kondisi pertahanan yang tak lengkap, kubu Peru optimis mereka bisa menuai kemenangan dan membawa pulang ‘gelar’ peringkat ketiga. Faktor fisik bisa menjadi benefit tersendiri bagi mereka, dan itu diakui gelandang Christian Cueva.
“Kami punya level kebugaran yang lebih baik, juga kondisi mental yang saya pikir jauh lebih siap dibanding mereka. Itulah yang harus kami lakukan, dan semuanya akan mengarah pada kemenangan kami,” tegas Cueva.
Kedua tim kali terakhir bertemu di ajang Copa Amerika terjadi pada 14 tahun lalu di Kolombia, tepatnya di fase grup. Saat itu, pertandingan berakhir dengan skor seri, 3-3.
Di kubu lawan, kabar terbaru menyebutkan, Pelatih Paraguay Ramon Diaz mengaku siap mengundurkan diri jika timnya gagal meraih peringkat ketiga. Kekalahan telak dari Argentina menjadi penyebab awal, dan andai takluk kontra Peru, ‘penderitaan’ Diaz semakin lengkap.
Seperti dirilis www.clarin.com, kemarin, sang entrenador menganggap takluk telak dari Tim Tango memberi rasa malu pribadi. “Karena itulah, kami harus bangkit saat bertemu Peru. Jika gagal, saya siap mempertanggungjawabkan semuanya, tentu kemungkinan terburuk dengan melepas statusku sebagai pelatih,” tutur Diaz.