TRIBUNNEWS.COM - Inter Milan telah mengidentifikasi kelemahannya di lini pertahanan musim lalu. Mereka kemudian menambalnya dengan membeli pemain baru. Tak tanggung-tanggung, Nerrazzuri mendapat tanda tangan Joao Miranda, pemain yang berjasa mengantarkan Atletico Madrid mengangkat trofi La Liga 2013/2014.
Miranda juga menjadi bagian dari skuat Atletico saat menginjakkan kakinya di laga final Liga Champions di musim yang sama. Meski faktanya ia bersama rekan setimnya harus mengakui keunggulan Real Madrid, setelah mengakhiri laga dengan kemenangan 4-1. Inter bersyukur memilikinya sekarang. Tak mudah mendatangkan pemain kelas wahid dengan prestasi mentereng.
Hal itu tak lepas karena keadaan yang berkembang di Atletico sendiri. Klub ibukota Spanyol itu tak memberi penawaran kontrak baru terhadap yang bersangkutan. Sebab, mereka memiliki Jose Gimenez yang menunjukkan perkembangan permainan di musim lalu. Tak mau rugi, Atletico kemudian menyambut tawaran Inter yang ingin menggaetnya, sebagai kesempatan emas menambah pundi-pundi uang.
Atletico membuat keputusan bijaksana ketimbang mempertahankannya dengan risiko tak mendapat apa-apa karena 30 Juni 2016, kontrak Miranda berakhir. Dengan kata lain status Miranda bebas transfer. Belum ada keterangan resmi berapa banderol Miranda. Namun, media Spanyol mengabarkan bahwa kedua klub sepakat dengan angka 15 juta euro sebagai mahar sang pemain.
Miranda adalah pemain ketiga yang datang ke San Siro setelah bursa transfer pemain dibuka 1 Juli silam. Sebelumnya Nerazzurri menadatangkan Jeison Murillo dari Granada dan Martin Montoya dari Barcelona. Ketiganya diharapkan dapat mengatasi masalah lemahnya lini belakang Inter musim lalu di mana mereka mengalami kebobolan sebanyak 48 gol.
Miranda bakal menjadi motor benteng pertahanan Inter. Ia memiliki reputasi luar biasa di posisinya. Ia berpengalaman. Hengkang dari Atletico di puncak kariernya. Mental bertandingnya juga luar biasa. Miranda bukan tipikal pemain bertahan yang gampang menyerah. Tak seperti Murillo, yang masih butuh waktu untuk tumbuh dan berkembang. Di usianya yang menginjak 31 tahun September mendatang, Miranda adalah pemain matang.
Secara fisik, postur tubuh Miranda cukup jangkung. Tingginya 186 sentimeter. Dengan ukuran tubuh sebesar itu ia mampu menghentikan striker manapun. Hal itu ia tunjukkan ketika mempecundangi Real Madrid, 4-0, pada 7 Februari 2015. Cristiano Ronaldo, Karim Benzema, dan Gareth Bale dibuat frustasi olehnya. Miranda mendominasi di wilayah kekuasaannya sendiri.
Miranda kadangkala membantu serangan. Ia sering naik ke wilayah pertahanan lawan saat timnya mendapatkan kesempatan sepak pojok. Postur tubuhnya yang tinggi akan memberikan keuntungan bagi Inter untuk memecahkan kebuntuan. Ia sangat kuat bertarung di udara.
Selama di La Liga musim lalu, Miranda melakukan 29 tekel yang mulus. Dalam urusan tersebut ia memiliki rata-rata tingkat keberhasilan 49 persen. Kemampuan intersepsi atau memotong pergerakan lawan, tak perlu diragukan. Ia tercatat melakukannya sebanyak 37 kali di musim 2014/2015. Sebanyak 130 kali melakukan sapu bersih dan 10 kali berhasil memblok tembakan penyerang lawan.