News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Persija Jakarta

Manajemen Persija Harus Kerja Lebih Keras Pertahankan Pemain

Penulis: Jun Mahares
Editor: Dewi Pratiwi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Adam Alis, pemain muda Persija Jakarta

TRIBUNNEWS.COM - Manajemen Persija Jakarta harus berupaya lebih keras lagi untuk mempertahankan skuad ideal yang dibentuk di awal musim 2015.

Sejumlah pemain muda potensial Persija mulai mempertimbangkan hengkang dari ibu kota, jika tidak ada perubahan signifikan mengenai pembicaraan pelunasan gaji mereka.

Bek sayap berusia 21 tahun, Abduh Lestaluhu, punya syarat mutlak kepada Persija untuk musim depan. Ia hanya akan bertahan jika tunggakan gaji empat bulan dilunasi.

"Maunya tetap bertahan di Persija. Tapi, itu jika gaji semua pemain dilunasi sebelum mengikuti turnamen terdekat atau setidaknya menjelang kompetisi baru digulirkan," kata Abduh.

Gelandang muda tim ibu kota yang popularitasnya tengah menanjak, Adam Alis, pun mengutarakan keinginannya untuk tetap menjadi bagian dari klub yang diidolakannya sejak kecil.

Akan tetapi, mimpi indah bergabung di tim elite kota kelahiran Adam tidak secerah yang dibayangkan. Ia langsung dihadapkan dengan persoalan penunggakan gaji di awal kariernya bersama Persija.

Adam yang kini diikat Munial Sport Grup (MSG) pun akhirnya mulai membuka diri untuk hijrah ke Liga Jepang.

"Masih ingin bertahan di sini (Persija). Tapi, kalau ada yang lebih baik untuk masa depan karier saya, kenapa tidak dicoba," ujar mantan pemain binaan Persigawa Selatan itu.

Kedua pemain muda potensial Persija ini tampil cemerlang pada SEA Games Singapura 2015. Sejumlah tawaran menarik dari klub-klub LSI pun dipastikan bakal berdatangan jika Abduh dan Adam memutuskan untuk hengkang dari tim berlambang monas itu.

Presiden Klub Persija Ferry Paulus telah mengisyaratkan tidak akan menahan pemain yang ingin berkarier di luar negeri. Apalagi, kompetisi LSI 2015 tidak lagi bergulir lantaran imbas konflik PSSI-Kemenpora.

"Kami tidak bisa menahan pemain yang ingin pendapatan lebih, misalnya mencoba peluang main di luar negeri. Hal ini juga berlaku untuk seluruh pemain," kata Ferry Paulus, usai menggelar pertemuan dengan pemain dan pelatih pada pertengahan Mei 2015.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini