TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Peru Ricardo Gareca tak mau menyalahkan Carlos Zambrano yang diusir wasit keluar lapangan pada laga semifinal melawan Cile pekan lalu. Bermain dengan hanya sepuluh orang, Peru akhirnya menelan kekalahan dengan skor tipis 1-2.
Zambrano mendapat kartu merah itu saat laga baru berjalan 20 menit setelah melakukan pelanggaran berat menendang Charles Aranguiz.
Wasit memberikan kartu kuning kedua pada bek berusia 22 tahun itu setelah sebelumnya ia sudah diganjar kartu kuning pertama saat laga baru memasuki menit ketujuh.
Karena ulahnya itu, Zambrano menjadi kambing hitam kekalahan Peru di semifinal Copa America 2015. Tapi tidak bagi Gareca.
Sang pelatih tetap memberi dukungan untuk bek muda itu. Menurutnya, insiden tersebut justru menjadi pengalaman bagi Zambrano untuk laga-laga berikutnya bersama Timnas Peru.
"Akan lebih bagus bila itu tidak terjadi. Tapi semuanya baik-baik saja dengan Carlos (Zambrano) yang telah bermain bagus di ajang copa ini. Sangat penting bahwa ini tidak terjadi lagi.
Gareca kemudian menceritakan bahwa ia dulu juga pernah menjadi sosok pemain tempramental, seperti Zambrano yang kerap menerima kartu merah.
Ketika itu ia masih sangat muda, seperti Zambrano juga. Ia bermain di Boca Junior sebagai strike dan pernah dalam satu tahun sampai tujuh kali diusir wasit keluar lapangan setelah mendapat kartu merah.
Bahkan ia pernah mendapat hukuman berat dari klubnya ketika Tiger, julukan Gareca saat itu, dengan menyerang wasit saat mendapat kartu merah pada laga kekalahan Boca di tahun 1984.
Menengok pengalaman itu, Gareca tak mau menyalahkan Zambrano karena kartu merah yang diterimanya pada semifinal lalu.
Baca Juga di Harian Super Ball, Jumat (3/7/2015)