Nugyasa Laksamana/Juara.net
TRIBUNNEWS.COM - Gelandang sayap Timnas Argentina, Angel di Maria, memuji permainan yang diperlihatkan oleh Timnas Cile saat menghadapi timnya pada laga final Copa America 2015 di Estadio Nacional Julio Martinez Pradanos, Santiago, Minggu (6/7/2015) pagi WIB.
Cile sukses menjadi juara Copa America untuk yang pertama kalinya melalui kemenangan melalui drama adu penalti 4-1. Kedua tim tak mampu mencetak gol pada waktu normal dan perpanjangan waktu.
Saat drama adu penalti, Argentina hanya mampu mencetak gol melalui Lionel Messi. Sedangkan dua penendang lainnya, Gonzalo Higuain dan Ever Banega, tak mampu menjalankan tugasnya dengan baik. Sementara, seluruh algojo Cile sukses membobol gawang Sergio Romero.
Selepas pertandingan, Di Maria menyatakan kekecewaannya atas hasil yang diraih oleh La Albiceleste . Namun, ia juga memuji taktik yang diterapkan oleh Cile.
"Lagi-lagi pertandingan ditentukan dalam hitungan detik, dan lagi-lagi kami tidak bisa mencapai target kami," ujar Di Maria kepada Sky Sport News.
Ini menjadi kegagalan kedua beruntun Argentina pada partai final turnamen antarnegara. Pada Piala Dunia 2014 di Brasil, Argentina menyerah 0-1 dari Jerman pada laga puncak.
"Kami telah melakukan segalanya untuk menang. Kami juga telah menciptakan sejumlah peluang. Akan tetapi, Cile menerapkan taktik dengan sempurna pada pertandingan tadi," lanjutnya.
Pada laga tersebut, Di Maria mengalami cedera hamstring yang membuat posisinya digantikan oleh Ezequiel Lavezzi pada menit ke-29. Alhasil, Di Maria juga diragukan tampil pada laga pembuka Premier League Manchester United melawan Tottenham Hotspur pada 8 Agustus 2015.