TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Manajemen Barito Putera telah memberikan keterangan resmi soal sikap mereka terkait turnamen Piala Indonesia Satu. Klub berjuluk Laskar Antasari itu memastikan tak akan ambil bagian pada ajang yang akan dipromotori Mahaka Sports and Entertainment itu.
Namun, Barito Putera tak tinggal diam usa membuat keputusan itu. Mereka memiliki misi baru dengan orientasi lebih ke masa depan di sepak bola dengan memaksimalkan pembinaan sepak bola usia muda.
Menurut manajer Barito Putera, Hasnuryadi Sulaiman, pihaknya lebih memilih melakukan pembinaan pemain muda daripada mengikuti turnamen di tengah kekisruhan sepak bola Tanah Air belakangan ini.
"Untuk kondisi saat ini, pembinaan pemain muda jauh lebih penting bagi Laskar Antasari," kata Hasnur seperti dikutip dari akun twitter resmi klub itu, Jumat (10/7) malam.
Diungkapkan Hasnur, pembinaan pemain muda ini tentu bertujuan jangka panjang untuk membentuk pemain-pemain yang bisa diandalkan Kalimantan Selatan, khususnya Barito Putera, di masa yang akan datang.
"Jadi, sekarang kami lebih fokus menyiapkan pondasi untuk meraih prestasi di kemudian hari," ujar Hasnur.
Hasnur berharap, sepak bola di wilayahnya dilarang keras mati suri seperti keadaan nasional seperti sekarang. "Sepak bola di Kalimantan Selatan tak boleh berhenti, semangat pemain muda jangan sampai mati," tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, manajemen Barito memang sudah menegaskan tak akan ikut di Piala Indonesia Satu selama kisruh antara PSSI dan Kemenpora masih berlangsung. "Barito tidak ingin ikut terseret-seret dalam situasi konflik yang sedang terjadi saat ini. Walaupun memang sebenarnya yang ditawarkan oleh Mahaka sangat bagus," alasan asisten manajer Barito, Syarifuddin Ardasa.
Selain fokus ke pembinaan pemain muda, menurut Syarifuddin, Barito memilih menunggu digulirkannya ISL 2016 yang resmi produk PSSI.(budi arif rh/metro banjar/ssc)