Deodatus Pradipto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Indonesia mengapresiasi dan menghormati penegak hukum Singapura soal hukuman yang diberikan kepada Nasirudin. Hukuman ini sekaligus menjadi semangat bagi pemerintah dalam memberantas mafia sepak bola di Indonesia.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, melalui pesan singkatnya kepada Tribunnews.com, Selasa (21/7/2015).
"Pemerintah Indonesia sangat mengapresiasi dan menghormati keputusan pihak penegak hukum kepada pengatur skor di SEA Games 2015," ujar Nahrawi.
Seperti dilansir AFP, pengadilan Singapura menjatuhkan hukuman penjara 30 bulan kepada Nasirudin, seorang warga Indonesia, setelah dinyatakan terbukti terlibat dalam pengaturan sebuah laga sepak bola dalam ajang SEA Games 2015.
Nasirudin bekerja sama dengan dua orang lainnya menyuap direktur teknik tim nasional sepak bola Timor Leste, Orlando Marques Henriques Mendes.
"Semoga ini menjadi spirit bagi kita untuk lebih tegas dan cepat memberantas mafia bola yang ada di tanah air kita," imbuh Nahrawi.
Biro Investigasi dan Praktik Korupsi (CPIB) mengatakan Nasirudin menawarkan uang sebesar 11.000 dolar AS atau sekitar Rp 147 juta untuk memastikan Timor Leste kalah dari Malaysia. Nasirudin dan rekan-rekannya juga menyuap anggota lain dari timnas Timor Leste dengan tujuan agar tim negeri bekas provinsi Indonesia iotu kalah.
Timnas U-23 Timor Leste pada 30 Mei lalu bertanding melawan Malaysia dan kalah 0-1. Padahal, hampir di sepanjang pertandingan Malaysia harus berlaga dengan 10 orang pemain setelah pengatur serangan Nazmi Faiz Mansor diusir wasit.
"Singapura tak mentolerir segala bentuk korupsi, dan pengaturan pertandingan merupakan bentuk korupsi yang tak diterima di Singapura," demikian pernyataan CPIB.