TRIBUNNEWS.COM - Sosok Mario Balotelli terus menuai ironi. Mendapat predikat pemain muda bertalenta tinggi, hanya dalam hitungan beberapa tahun saja, semua itu menguap. Kini, ia justru menjadi pemain yang sulit mendapat klub untuk berlaga pada 2015/2016.
Semua itu terjadi setelah masa depan Balotelli bersama Liverpool dipastikan suram. The Reds terus memperkuat skuat dengan membeli sejumlah pemain depan. Yang teranyar adalah Christian Benteke. Bahkan sebelumnya Liverpool mendatangkan Roberto Firmino. Kehadiran Super Mario seperti diabaikan. Hal itu tampak saat namanya tak masuk dalam daftar pemain yang diikutsertakan dalam tur pramusim.
Jalan satu-satunya bagi Balotelli adalah hengkang. Tapi, Liverpool juga kesulitan mencari klub yang ingin membelinya sesuai harga yang sudah ditentukan, yakni sebesar 10 juta euro. Terakhir, Sampdoria sebetulnya tertarik mendapatkan jasa pemain berusia 24 tahun itu. Mereka bersedia menampungnya. Yang jadi masalah Sampdoria ternyata tak memiliki budget cukup untuk membeli pemain dengan harga tersebut.
“Harga Balotelli 10 juta euro. Tapi dengan diskon kami menunggunya dengan tangan terbuka,” ucap Presiden Sampdoria, Massimo Fererro dikutip dari express.co.uk. Pernyataan Ferrero mengindikasikan harga Balotelli tak lebih dari setengahnya saat Liverpool membelinya dari AC Milan tahun 2014.
Prestasi Balotelli memang menurun drastis bersama The Reds. Ia acapkali duduk di bangku cadangan. Permainannya sama sekali tak membantu timnya meraih kemenangan. Lagipula produktiovitasnya mandek. Ia hanya mencetak dua gol di semua ajang kompetisi. Catatan itu tentu saja tak akan membuat klub lain melirik dan menilainya dengan harga tinggi. Liverpool menyadari hal itu.
Sejumlah pengamat melayangkan kritik terhadapnya. Ia dinilai sebagai pemain depan yang malas mencari dan mengejar bola. reaksinya lambat ketika lawan merebut bola darinya. Dan yang membuat situasinya bertambah buruk karena selalu membuat sensasi di media sosial. Kicauannya di akun twitter miliknya selalu jadi sorotan publik dan media massa.
Bahkan tak jarang hal itu kemudian menuai kecaman. Salah satunya ketika mengucapkan selamat kepada Raheem Sterling yang berhasil mencetak gol di laga debut bersama Manchester City. Dan secara tegas ia memberikan dukungan terhadap pemain yang dianggap sebagai pengkhianat tersebut.