News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pro Duta FC Tak Tertarik Ikut Piala Kemerdekaan

Penulis: Sigit Nugroho
Editor: Dewi Pratiwi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pro Duta FC

Laporan Wartawan Harian Super Ball, Sigit Nugroho

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Pro Duta FC tak tertarik ikut turnamen Piala Kemerdekaan yang digelar Tim Transisi bentukan Menpora. Pasalnya turnamen itu dianggap belum siap dilaksanakan.

Media oficer Pro Duta FC, Handoyo Subosito mengatakan, turnamen itu belum memiliki kejelasan baik dari sisi verifikasi, jadwal, sampai operator.

"Turnamen itu belum jelas siapa operatornya dan jadwalnya belum ada kepastian. Verifikasi yang dilakukan pun tidak jelas. Masak turnamen diisi oleh tim profesional dan tim Liga Nusantara. Ini membuat level kita jadi tidak jelas," kata Handoyo kepada Harian Super Ball, Rabu (29/7/2015).

Menurut Handoyo, seharusnya Tim Transisi melakukan verifikasi yang benar agar ada ketetapan level tim.

"Semestinya level tim profesional bertemu dengan tim profesional juga. Jangan dicampur aduk seperti itu. Ini merugikan tim profesional yang membutuhkan progres level ke depannya," ujar Handoyo.

Handoyo mengaku, sebelum lebaran, pihaknya dipanggil Tim Transisi untuk membicarakan keikutsertaan di Piala Kemerdekaan. Namun Tim Transisi tidak bisa memastikan terkait level tim, operator, dan verifikasi tim peserta.

"Ini menyimpulkan turnamen itu akan digelar tanpa persiapan yang baik. Jika ikut, kami rugi waktu dan dana operasional tim. Padahal tidak ada kepastian jenjang berikutnya dari turnamen itu. Daripada kami rugi waktu dan finansial, lebih baik kami putuskan tidak ikut," terang Handoyo.

Oleh karena itu, manajemen tidak memanggil seluruh pemain dan pelatih.

"Kami memilih sikap menunggu pihak mana yang bisa menggelar turnamen atau kompetisi yang jelas, baik dari sisi teknis dan non teknis. Apakah itu dari pihak Menpora atau PSSI," ucapnya.

Meski demikian, Handoyo berharap PSSI-lah yang menggelar kompetisi, karena PSSI memiliki perangkat pertandingan, seperti wasit, jadwal, verifikasi, dan operator. Oleh karena itu, Handoyo berharap konflik bisa segera selesai.

"Harapannya kami bisa bertanding di kompetisi yang digelar federasi resmi, sehingga jenjang level tim bisa meningkat ke kompetisi strata di atas, seperti Liga Super Indonesia (LSI). Sebagai tim di Divisi Utama (DU), kami berharap bisa meningkat ke LSI di musim berikutnya," jelas Handoyo.

Namun Handoyo tidak terlalu yakin, kompetisi DU musim depan bisa digelar, karena konflik antara Menpora dan PSSI belum kunjung selesai.

"Kami dan semua klub lain menginginkan kompetisi resmi kembali digelar. Maka, konflik segera diakhiri dan perdamaian kedua belah pihak bisa tercapau. Pemerintah mesti mendukung dan bekerjasama dengan PSSI serta memberikan izin bertanding. Tanpa izin, kompetisi sulit dilaksanakan," tutur Handoyo.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini