TRIBUNNEWS.COM - Musim lalu Olivier Giroud adalah ujung tombak tak tergantikan di lini depan Arsenal. Sumbangan 14 gol dari 27 penampilan, membuktikan peran sentral striker 28 tahun itu. Meski gagal membantu Arsenal meraih gelar juara Premier League, gelar Piala FA 2015 cukup menjadi hiburan berarti bagi para Gooners.
Cedera panjang yang dialami Danny Welbeck, membuat Giroud selalu menjadi pilihan utama Wenger saat harus menentukan susunan pemain yang akan diturunkan. Sesekali Wenger menduetkannya dengan Theo Walcott atau Alexis Sanchez, yang membuat mereka menjadi double weapon alias senjata kembar di lini serang Arsenal.
Namun menjelang bergulirnya musim 2015/2016, peran Giroud mulai tergeser. Wenger cenderung menjadikan Walcott sebagai ujung tombak ketimbang Giroud. Indikasi itu terlihat saat Arsenal menghadapi Chelsea di laga Community Shield pekan lalu. Di laga itu, Giroud menghabiskan waktu sejam di bangku cadangan Stadion Wembley, lantaran Wenger lebih memilih Walcott menjadi starter. Giroud baru masuk ke lapangan menggantikan Walcott di menit ke-66.
Walcott sendiri tampil impresif di pertandingan itu. Operannya kepada Alex Oxlade-Chamberlain dikonversi menjadi gol yang memenangkan Arsenal atas Chelsea 1-0. Kontribusi itu indikasi positif performa oke pemain tim nasional Inggris tersebut, setelah membobol gawang Everton dan Wolfsburg di laga pramusim.
Di sisi lain, Giroud sendiri baru sekali mencetak gol di laga pramusim saat Arsenal mencukur Lyon 6-0 di pramusim. "Tidak masalah aku diturunkan atau sebagai pemain pengganti," ucap Giroud di ESPNFC.
"Aku masuk dan memberikan segala yang kupunya, seperti biasanya. Mungkin aku bisa mencetak gol, cuma sedikit kurang beruntung saja. Secara pribadi tidak ada masalah: aku bahagia di tempatku di sini, dan Theo serta aku akan saling melecut di lini depan."