TRIBUNNEWS.COM - Masa persiapan Inter Milan menuju Serie A 2015/2016 mulai memasuki tahap finalisasi. Meski masih berburu pemain, namun Pelatih Roberto Mancini mengaku puas dengan karakter yang sudah diperlihatkan anak-anak asuhnya, terutama bagi mereka yang berstatus pendatang baru.
“Belum sempurna, dan masih jauh. Tapi setidaknya saya mendapatkan pemain yang memiliki nilai adaptasi yang luar biasa. Jika ini terus terjadi, saya yakin tim ini akan solid dan segera menunjukkan kemampuan mereka yang sebenarnya di Serie A,” tutur Mancio, di Calciomercato.it, kemarin.
Dua sosok yang dianggap paling menonjol selama pramusim adalah gelandang Geoffrey Kondogbia dan bek Joao Miranda. Duo ini punya kecepatan luar biasa dalam memasukkan ciri khas mereka ke dalam taktik yang diterapkan Mancio.
Sang allenatore tak menyangkal kalau dua pemain tersebut memang punya kapasitas lebih dibanding pemain lain, terutama para pemain baru. “Tak bisa dipungkiri Kondogbia memberi ruang lebih di area tengah. Sedangkan Miranda sudah pasti memberi rasa ketenangan yang luar biasa di area pertahanan,” tukas Mancini.
Pujian juga sudah telontar dari mantan pemain Nerazzurri, Dejan Stankovic. Ia beranggapan sosok seperti Geoffrey Kondogbia merupakan penerusnya di skuat Biru-Hitam. Stankovic juga percaya Kondogbia bakal membawa La Beneamata meraih gelar.
Kondogbia digadang-gadang akan menjadi "pahlawan" Inter untuk mendongkrak prestasi di musim 2015/2016.Bagaimana tidak, di usianya yang baru menginjak 22 tahun, gelandang bertahan ini terbilang kenyang pengalaman.
Tiga klub berbeda pernah dia rasakan, yakni Lens, Sevilla, dan AS Monaco. Sampai pada musim panas tahun ini, ia pindah dengan nilai transfer 35 juta euro atau nyaris Rp 700 miliar."Ada banyak pemain baru dan Anda akan melihat bahwa beberapa pemimpin akan muncul dan memimpin kelompok," kata Stankovic.
Pria yang kini berstatus asisten pelatih tersebut memuji cara bintang-bintang baru Inter beradaptasi di klub, terutama bek anyar yang direkrut dari Atletico Madrid, Joao Miranda. "Miranda menjadi yang tercepat dalam membaur di sini.
Dan itu bukan kritik untuk orang lain, hanya saja Mancini telah meminta dia untuk meningkatkan kecepatannya dan dia telah melakukan dengan cemerlang,” ujar Stankovic.
Semasa di Liga Spanyol, Miranda memiliki peran sentral di jantung pertahanan Atletico Madrid. Dia bahkan sukses menghancurkan dominasi Real Madrid dan Barcelona ketika membawa Los Rojiblancos menjadi kampiun La Liga di musim 2013/2014.