News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Foto Evan Dimas Pakai Seragam Klub Barunya di Spanyol

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Evan Dimas berfoto dengan pelatih kepala Llagostera, Oriol Alsina, Senin (10/8/2015).

TRIBUNNEWS.COM - Teka-teka soal klub Evan Dimas di Spanyol telah terjawab. Senin (10/8/2015 sore WIB), Evan mengunggah foto dengan kostum latihan Unio Esportiva Llagostera, klub Divisi Segunda.

Berlatih bersama @uellagostera. Foto bersama pelatih Oriol Alsina,” tulis Evan di akun @evhandimas.


Evan Dimas

Llagostera merupakan klub asal Girona, masih termasuk wilayah Catalan.

Klub yang bermarkas di Stadion Palamos Costa Brava tu pada musim lalu finis di posisi ke-9 di Divisi Segunda.

Menariknya, pada foto yang diunggah Evan, tampak latar belakang bertuliskan Palafrugell FC. Bisa jadi, pada saat mengunggah foto, Evan Dimas tengah berada di Stadion Josep Pla i Arbones, markas Palafrugell.


Evan Dimas (kanan) bersama Timnas U-23.

Seperti halnya Llagostera, klub tersebut sama-sama berasal dari Girona. Namun, Palafrugell bermain di divisi amatir Liga Catalan.

Di Llagostera, Evan menjalani trial atau semacam tes untuk seorang pemain baru.

Namun, belum diketahui berapa lama kapten Timnas U-19 di Piala AFC 2014 itu menjalani uji coba bersama Llagostera.

Masa Kecil

Jalan yang harus dilalui kapten timnas Indonesia U-19, Evan Dimas, untuk menjadi pesepakbola sangat berliku.

Lantaran kondisi perekonomian keluarganya yang pas-pasan, maka untuk membeli sepatu bola saja Evan Dimas hanya bisa menahan rasa iri.

Evan Dimas berasal dari keluarga yang bisa dikatakan kurang mampu.

Ayahnya, Condro Darmono, hanya seorang petugas keamanan. Sedangkan ibunya, Ana, pernah menjadi seorang asisten rumah tangga dan sekarang menganggur.


Evan Dimas (Persebaya)

Sebagai anak pertama, Evan memiliki tiga orang adik, dua di antaranya masih duduk di sekolah dasar.

Sedangkan yang bungsu belum mencapai usia wajib sekolah. Namun dalam himpitan ekonomi, kedua orangtuanya tetap memberikan dukungan yang maksimal agar putra sulungnya bisa terus bermain sepak bola.

“Pernah ketika itu saya mau latihan, ibu saya pinjam sepeda motor sama orang, lalu diledek, ‘Makanya beli sepeda motor. Lalu ada orang kampung saya yang membela, ‘Jangan begitu. Semua ingin beli sepeda motor kalau punya (uang),” cerita Evan kepada Tribunnews.com.

Perkataan tersebut membuat Ana menangis dan Evan pun tidak tega melihat air matanya ibunya.

Ana juga kerap menangis setiap kali melihat teman-teman Evan berangkat berlatih dengan mengendarai sepeda motor, namun kondisi ekonomi keluarga tidak memungkinan untuk membeli sepeda motor. Evan pun hanya bisa terdiam dan tidak bisa meminta dibelikan.


Evan Dimas bersama Timnas U-23

Lainnya, terkadang, untuk membeli kaus kaki saja Evan sampai berpikir ulang bagaimana cara meminta kepada Ana. Sang ibu bahkan sampai berpatungan dengan saudara-saudaranya untuk membelikan Evan sepasang sepatu sepak bola.

“Sepatu sepak bola pertama saya mereknya Diadora, harganya Rp 15.000. Saya ingat dulu sepatu saya terlalu besar sehingga harus saya masukkan kain agar bisa pas. Umur sepatu itu tidak lama, kira-kira 3 minggu karena sepatunya sangat murah sehingga cepat rusak,” ungkap pemuda kelahiran 13 Maret 1995 tersebut.

“Terkadang saya iri lihat orang-orang yang bisa membeli sepatu baru untuk anaknya. Saya hanya berpikir kapan bisa membeli sepatu seperti itu, sedangkan ibu hanya jadi pembantu dan kadang berjualan kacang keliling kampung,” sambung Evan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini