TRIBUNNEWS.COM - Setelah gantung sepatu dari lapangan hijau, David Beckham semakin dikenal sebagai pebisnis ulung. Pundi-pundi di rekening Beckham pun tampaknya akan semakin bertambah. Beckham masuk dalam daftar mantan atlet paling kaya. Kekayaannya akan segera menyalip Michael Jordan.
Mantan pemain Manchester United itu dikabarkan telah menjalin kesepakatan dengan perusahaan raksasa asal Hong Kong, Global Brands Group (GBG).
GBG selama ini dikenal sebagai perusahaan yang mewakili Star Wars dan Disney. Tujuan Global Brands Group menggandeng Beckham agar bisa meningkatkan nilai jual maupun profil klien-klien yang ditanganinya di seluruh dunia.
Seperti dilansir Daily Star, kemitraan GBG dengan Beckham akan fokus pada pasar di Tiongkok yang merupakan satu di antara basis terbesar fans Beckham. Kerja sama ini juga akan dimanfaatkan Beckham untuk pemasaran produk minuman wiski miliknya, Haig Club, di Tiongkok dan Asia Tenggara.
Bila kerja sama ini sudah berjalan, kekayaan Beckham diprediksi akan melewati legenda basket NBA, Michael Jordan. Saat ini, Jordan masih menempati urutan pertama pensiunan atlet terkaya di dunia, disusul Beckham di tempat kedua versi majalah Forbes pada tahun 2014 lalu.
Sejak gantung sepatu pada 2013, Beckham berhasil mengumpulkan uang sebesar 50,5 juta pound atau sekitar Rp 986 miliar dalam setahun. Jumlah itu memang masih kalah dari penghasilan yang didapat Jordan. Mantan shooting guard Chicago Bulls itu mengantungi pendapatan sebesar 67 juta pound atau sekitar Rp 1,3 triliun pada tahun 2014.
Pendapatan Beckham pada tahun 2014 lalu meningkat drastis dibandingkan pendapatannya di tahun 2012. Pada tahun 2012, pendapatan Beckham baru mencapai 34,3 juta pound atau sekitar Rp 671 miliar dalam setahun. Meningkatnya pendapatan Beckham pada tahun 2014 juga dipengaruhi oleh dua kesepakatan besar yang didapatnya, dimana nilai kesepakatan itu sebesar 13,5 juta pound atau sekitar Rp 264 miliar.
“Beckham adalah pemain yang memiliki bayaran paling tinggi dalam sepakbola, termasuk dukungan sponsor dalam 12 tahun terakhir perjalanan karirnya. Pada tahun pertamanya sebagai pensiunan, Beckham mencetak pendapatan tertinggi selama karirnya sebesar 75 juta dolar AS (50,5 juta pound) pada tahun 2014. Pendapatan tertinggi sebelumnya adalah 51 juta dolar AS (34,3 juta pound) pada tahun 2012,” bunyi tulisan Forbes seperti dilansir Daily Mail.
Besarnya pemasukan yang didapat Beckham tak lepas dari kerjasamanya dengan perusahaan raksasa minuman keras asal Inggris, Diageo, saat meluncurkan produk wiski yang diberi nama Haig Club. Beckham juga mempunyai kerjasama dengan Global Brands Group di Hongkong yang membuat produk mereknya sendiri seperti pakaian dan barang-barang mewah.
“Kesepakatan juga memiliki potensi potensial bagi Beckham untuk kepemilikan saham. Beckham tetap menjadi satu diantara produk top dalam olahraga, memiliki 12 kesepakatan yang menggunakan namanya, empat diantaranya berada di Tiongkok. Sponsor lain termasuk Adidas, Sky Sports, jam tangan Breitling, dan Samsung,” tulisnya.
Insting Beckham dalam mengurus kerajaan bisnisnya memang sangat tajam. Presiden konsultan Sportscorp, menilai suami Victoria Beckham itu sudah mulai membangun mereknya sendiri sebelum orang lain menyadarinya. Faktor lain yang membuat bisnis Beckham cepat berkembang, karena dirinya menerima publistas gratis dari wartawan yang meliput bisnisnya.
“Atlet ini menciptakan merek mereka sendiri sebelum orang terfokus pada mereknya. Merek mereka menerima sejumlah publisitas gratis setiap saat ketika televisi atau reporter menulis tentang mereka. Beberapa dari mereka menkonversi merek itu lebih banyak dibanding mobil gratis di dealer lokal,” jelasnya.
Pendapat lain diutarakan konsultan senior bisnis olahraga di Deloitte, Adam Bull. Menurutnya sosok Beckham masih menjadi magnet bagi para sponsor untuk memasarkan produk mereka. “Sponsor masih tertarik berhubungan dengan David Beckham,” ucapnya.
Pendapat serupa juga dilontarkan Simon Chadwik, seorang profesor strategi bisnis olahraga dari Universitas Coventry. Menurutnya Beckham merupakan bangsawan di dunia sepakbola yang memiliki rekam jejak jelas dan warisan. “Beckham adalah bangsawan sepakbola. Dia memiliki warisan dan rekam jejak,” ujarnya.
Adapun pendapatan Beckham dari klub sepakbola yang dibelanya di penghujung karirnya memang lebih kecil dibanding kesepakatan bersama pihak lain yang tertarik berbisnis dengannya. Boleh dibilang, Beckham tidak membutuhkan gaji dari klub yang dibelanya.
Seperti yang dilakukannya pada tahun 2013, saat membela Paris Saint Germain selama lima bulan. Ia bersedia mendonasikan gaji sebesar 170 ribu pound atau sekitar Rp 3,3 miliar yang didapat per pekannya kepada anak-anak kurang beruntung di Paris.(Tribunnews/dng)