TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Manajemen Arema Cronus mengancam tidak akan mengikuti Piala Proklamasi yang digelar PT Liga Indonesia, jika uang pertandingan belum dibayar.
Ancaman tim arema itu disampaikan mengingat hingga saat ini manajemen Arema merasa belum menerima informasi lebih lanjut terkait pelaksanaan Piala Proklamasi. Padahal pertandingan Arema dan Persib dijadwalkan 22 Agustus 2015.
“Kalau dari kami, begini saja, kalau Arema belum dibayar di muka, ya kami tidak akan berangkat,” kata General Manager Arema, Ruddy Widodo.
Ruddy tidak mau mengungkap bagaimana komunikasi manajemen Arema dengan PT Liga Indonesia. “Silahkan tanya saja ke PT Liga, apa jawaban mereka?, apakah jadwalnya diundur lagi, kami tidak tahu,” tegasnya.
Tarik ulur penyelenggaraan Piala Proklamasi sudah terjadi sejak asal ide laga itu dicetuskan. PT Liga menjadwalkan pertemuan Arema dan Persib, 15 Agustus 2015. Tapi belakangan jadwal awal pertandingan itu diundur 22 Agustus 2015.
Pertandingan pertama mempertemukan Juara Indonesia Super League (ISL) 2014, Persib Bandung versus Juara Inter Island Cup (IIC) 2014, Arema dijadwalkan berlangsung di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung.
Bukan hanya Arema, kubu Persib Bandung ternyata juga masih setengah hati menghadapi Piala Proklamasi. Sebagai tuan rumah penyelenggaraan, hingga saat ini Persib belum mengurus segala perizinan, baik izin stadion maupun keamanan.
Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar, mengaku belum tahu persis apakah pasukan Maung Bandung akan bermain atau tidak pada gelaran yang digagas PSSI dan PT LI itu.
“Saya pikir kalau klub menolak tidak ada masalah karena Liga Indonesia sudah dibubarkan, kecuali kalau PSSI menanggung semua, klub harus melaksanakan," tegas Umuh seperti dikutip dari juara.net.