News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Champions

Setan Merah Sulit Dibendung

Penulis: Nurfahmi Budi
Editor: Husein Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para pemain Manchester United merayakan gol Memphis Depay ke gawang Club Brugge pada leg pertama play-off Liga Champions di Stadion Old Trafford, Manchester, Selasa waktu setempat atau Rabu (19/8/2015) dini hari.

TRIBUNNEWS.COM - Club Brugge gagal mendapatkan hasil memuaskan kala datang ke Stadion Old Trafford, Rabu (19/8) dini hari, pada Leg 1 babak play-off Liga Champions. Kalah 1-3, membuat kans untuk lolos ke fase grup mengecil. Mereka harus mencetak minimal dua gol tanpa kebobolan, pada pertemuan kedua, sepekan ke depan.

Menurut Pelatih Club Brugge, Michel Preud'homme timnya sudah berusaha maksimal. Sebenarnya wakil Belgia ini sudah mengincar skor kekalahan 1-2. Sayang, spirit para pemain Manchester United membuat lini pertahanan gamang, dan justru kebobolan lagi pada empat menit injury time babak kedua.

Preud'homme mengakui, Manchester United susah dibendung, apalagi dua penggawa utama, Memphis Depay dan Marouane Fellaini, tampil brilian. “Dua pemain itu jadi sumber masalah, terutama Fellaini. Gara-gara Fellaini, kami harus berselisih dua gol, dan itu sungguh berat,” ucap Preud'homme.

Ucapan eks kiper timnas Belgia di Piala Dunia 1994 Amerika Serikat (AS) tersebut memang terbukti di lapangan. Fellaini menjadi penentu kesulitan tinggi yang harus dipecahkan Club Brugge pada pertemuan kedua. Baru masuk pada menit ke-84 menggantikan peran Wayne Rooney, Fellaini bermain efektif.

Empat menit sebelum Fellaini masuk, Club Brugge harus bermain dengan sepuluh pemain menyusul kartu kuning kedua yang diterima bek Brandon Mechele. Preud'homme menyebut timnya semakin sulit untuk menghadang serangan United hingga akhirnya Fellaini mencetak gol penutup sebelum peluit panjang berbunyi.

“Kami sudah tahu Fellaini sangat bagus. Anda butuh banyak pemain untuk menghentikan pemain seperti dia. Dengan kehilangan satu pemain, mengentikan Fellaini menjadi sulit,” cetus Preud'homme

"Saya senang dengan gol terakhir. Kami telah berlatih sebelumnya. Ketika kami membutuhkan Fellaini, kami akan menempatkannya di area penalti karena memiliki kualitas. Posturnya tentu sangat menyulitkan lawan, dan dia berhasil memanfaatkan itu dengan baik,” tutur Van Gaal.

Fellaini sendiri menganggap golnya tersebut menjadi ‘keberuntungan’. “Senang bisa melakukan yang terbaik bagi tim, meski hanya bermain sepuluh menit terakhir. Satu gol sudah cukup membuatku beruntung dan bahagia,” seru gelandang berusia 27 tahun tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini