TRIBUNNEWS.COM, LAMONGAN - Laga perdana menghadapi tuan rumah Arema Cronus pada Selasa (1/9/2015) dalam turnamen Piala Presiden 2015, menjadi laga krusial bagi Persela Lamongan.
Berstatus tim unggulan, Persela mengusung semangat besar menghadapi tim besar ini.
Pelatih Persela Lamongan, Didik Ludianto menjelaskan, pihaknya membawa 27 pemain termasuk dua pemain asing barunya. Dengan persiapan selama tiga minggu, Persela tak mau begitu saja menyerah di hadapan ribuan Aremania.
"Arema adalah tim besar. Namun, meski tim besar, bukan berarti Arema tak bisa dikalahkan," katanya dilansir Surya, Senin (31/8/2015).
Dia menyebut, pihaknya sudah menginstruksikan pemain untuk mengusung semangat besar. Hanya dengan semangat besar, tim sekuat apapun, pasti bisa ditekuk.
"Tak ada yang tak mungkin dalam sepak bola. Kami saja pernah mengalahkan Persipura Jayapura. Makanya, pemain tetap diminta optimistis di laga perdana itu," paparnya.
Keoptimisan itu juga ditunjang dengan tampil primanya pemain-pemain pilar Laskar Joko Tingkir di laga perdana itu. Untuk itulah, meski laga digelar di Stadion Kanjuruhan Malang, namun raihan poin wajib dipenuhi Jusmadi dkk.
"Ya bisa satu atau malah tiga poin. Yang penting, kami bisa meraih poin," tegasnya.
Sedangkan kapten tim sekaligus kiper senior Persela, Khoirul Huda menguraikan, tak ada rasa gentar sedikit pun saat lawan Arema Cronous. Bagaimanapun, Laskar Joko Tingkir sudah sering bertemu Arema, sehingga masing-masing tahu kelemahan tim.
"Kami sudah siap di laga perdana ini. Arema bukan lawan baru bagi Persela," katanya.
Sebagai kiper, dia harus bisa menghalau setiap bola pemain Arema ke gawangnya. Dia melihat striker Christian Gonzales dan Samsul Arif tetap jadi momok baginya.
"Tapi saya sudah sering ketemu mereka, jadi tahu ciri khas mereka," katanya.