TRIBUNNEWS.COM - Pada tiga laga perdana Liga Inggris 2015-2016, Sergio Romero tampil sebagai srarter dan sanggup mempertahankan gawangnya tidak kebobolan.
Bertandang ke Swansea City, Minggu (30/8/2015), kiper berusia itu kembali menjadi pilihan utama Pelatih Louis van Gaal.
David De Gea, kiper utama ketika MU finis di zona Liga Champions pada liga musim lalu, kembali terlempar dari skuad Setan Merah.
Hingga menit ke-60, gawang Romero masih tetap perawan dan MU di atas angin karena menungguli tuan rumah Swansea berkat gol dari Juan Mata di menit ke-48.
Memasuki menit ke-61, petaka menimpa Setan Merah. Romero gagal mengantisipasi sundulan Andre Ayew. Lima menit kemudian, kembali gagal mengantisipasi sepakan Bafetimbi Gomis.
Banyak pakar, termasuk mantan striker Timnas Inggris Gary Lineker, menilai kalau saja De Gea yang berada di bawah mistar gawang MU maka gol Ayew dan Gomis kemungkinan tidak akan terjadi.
Namun, Van Gaal membela Romero meski timnya kalah terus dalam tiga duel terakhir melawan "Angsa Putih" Swansea.
"Anda bisa menulis apa saya yang Anda inginkan," kata Van Gaal ketika ditanya tentang penampilan Romero.
"Seperti yang selalu saya katakan, bertahan dimulai dari lini terdepan dan tidak hanya di lini terakhir. Anda selalu bisa menganalisa kesalahan, tetapi saya rasa itu bukan cara yang baik," ujarnya.
"Anda mesti melihat cara tim bertahan sebagai tim dan kemudian saya mengetahui apa kesalahan yang dibuat. Tekanan terhadap bek atau kiper selalu lebih berat. Saya tidak setuju ketika Anda mengatakan kiper tidak begitu bagus," tambah Van Gaal.
Soal De Gea, Van Gaal mengakui tidak tahu kelanjutan masa depan kiper Spanyol tersebut sebelum jendela transfer musim panas ditutup hari ini.
"Kami harus menunggu dan melihat, tetapi saya tidak mau mengintervensi. Ini adalah tugas (ketua eksekutif MU) Ed Woodward, bukan saya," tegasnya.
BACA SELENGKAPNYA HANYA DI HARIAN SUPER BALL, SELASA (1/9/2015)