TRIBUNNEWS.COM, MILAN - Gary Medel punya peran penting sebagai tameng kuartet bek Inter.
Gelandang petarung asal Cile itu jelas merupakan salah satu alasan kenapa Inter menjadi kontestan Serie A 2015/16 yang paling jarang menerima ancaman lawan. Rata-rata Inter hanya mengizinkan lawan melepas 7,5 tembakan per gim.
“Jika semua pemain kami punya hati seperti Medel, kami akan memenangi setiap pertandingan.” kata pelatih Inter, Roberto Mancini di La Gazzetta dello Sport.
Kalimat tersebut adalah respons Mancini saat ditanya jurnalis terkait performa Medel di partai kontra Carpi, Minggu (30/8).
“Semua Medel? Ya. 24 Medel dan satu Lionel Messi,” kata Mancini menambahkan.
Inter tak akan mungkin memiliki 24 pemain seperti Medel. Mereka juga harus mengeluarkan dana ekstra besar untuk memboyong Messi dari Barcelona.
Akan tetapi, tanpa 24 Medel dan seorang Messi Inter tetap bisa selalu menang, setidaknya dalam dua pekan perdana Serie A 2015/16. Klub berjulukan Il Biscione (Sang Ular Besar) itu punya mesias (penyelamat) versi mereka sendiri.
Seperti Messi di Barcelona, figur pembuat keajaiban di Inter juga mengenakan nomor punggung 10. Sosok yang dimaksud tak lain adalah Stevan Jovetic.
Inter merupakan satu-satunya tim mapan tradisional Italia yang mampu meraup hasil sempurna dalam dua laga pembuka Serie A 2015/16. Berturut-turut Il Biscione membekuk Atalanta (1-0) dan Carpi (2-1).
Sepasang skenario kemenangan skuat asuhan Mancini itu dibintangi oleh aktor yang sama: Jovetic. Saat melawan Atalanta, Jovetic masuk lapangan pada menit ke-14. Ia menggantikan Mauro Icardi yang cedera.
Tugas Icardi sebagai muara serangan Inter digantikan secara sempurna oleh Jovetic. Saat melawan Atalanta, pemain yang akrab disapa Jojo itu melepas total enam tembakan, alias yang terbanyak dibandingkan semua personel Il Biscione.
Agresivitas tersebut tak berujung mubazir lantaran satu upaya Jovetic pada pengujung laga, tepatnya menit ketiga waktu tambahan, sukses mengoyak jala gawang Atalanta.
Plot cerita serupa kembali terulang di Alberto Braglia, stadion milik Modena, yang kini disewa Carpi. Jovetic lagi-lagi muncul sebagai pemain paling berbahaya Inter dengan melepas enam tembakan.
Ia dua kali membobol gawang Carpi. Salah satu golnya lahir dari eksekusi penalti di menit ke-89.
“Saya tak menyangka bisa melalui ini dengan bagus. Namun, saya butuh dua bulan lagi untuk mencapai kondisi terbaik,” kata Jovetic di La Gazzetta dello Sport.
Mancini tak ragu membidik poin sempurna dalam 36 pekan berikut. Bisakah misi itu terwujud dengan bekal seorang Medel dan seorang Jovetic?
Satu hal yang pasti, anak asuh Mancini akan berangkat ke derby della madonnina kontra AC Milan di pekan ketiga, dengan optimisme tinggi.
Pelatih Inter Milan Kasih Pujian ke Gary Medel
Editor: Toni Bramantoro
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger