Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM - Persaingan di Grup I kualifikasi Piala Eropa 2016 akan berlangsung ketat hingga akhir. Tambahan tiga angka membuat posisi Denmark semakin kuat untuk lolos ke Prancis tahun depan jika memenangkan laga versus Albania, Sabtu, (5/9) dini hari di Parken.
Pasukan Morten Olsen berada di peringkat dua dengan 10 angka, sama dengan Albania di posisi tiga, namun lebih unggul produktivitas gol. Jika kalah situasi Denmark akan sulit. Sebab, mereka harus bergantung pada pertandingan lain untuk lolos. Tim "dinamit" kini tertinggal dua angka dari pemuncak klasemen sementara, Portugal.
Perjalanan pasukan Olsen di babak kualifikasi sebetulnya cukup baik. Mereka hanya kalah dari Portugal 1-0, dan gagal menuai tiga angka saat ditahan imbang 1-1 oleh Albania di Elbasan, 12 Oktober tahun lalu. Dengan dukungan fans mereka lebih diunggulkan meraih tiga angka.
Apalagi mereka punya pemain yang memiliki pengalaman di liga elite Eropa. Di antaranya Niklas Bendtner yang bermain untuk Wolfsburg. Meski sering diturunkan sebagai pemain pelapis ia tetaplah striker yang disegani. Terbukti ia memecah kebuntuan Wolfsburg di laga kedua Bundesliga 20-15/2016 saat menghadapi Koln. Golnya di menit 80 menghindarkan timnya dari kekalahan.
Di lini tengah Denmark punya Michael Krohn Dehli yang bermain untuk Sevilla. Musim lalu ia menjadi bagian penting atas kesuksesan pasukan Unai Emery merajai Liga Europa. Ada pula Christian Eriksen yang tampil mengesankan bersama Tottenham Hotspur musim lalu. Sebagai gelandang serang ia cukup produktif dengan mengemas 10 gol dan dua asis dari 38 pertandingan. Sayangnya, ia diragukan tampil karena cedera ligamen.
Di belakang ada Kian Hansen dan Erik Sviatchenko. Keduanya merupakan pemain andalan Midtjylland yang member kejutan di ajang Liga Europa. Mereka menyingkirkan Southampton di kualidfikasi ketiga dengan agregat 2-1. Mental mereka sama seperti timnas Denmark. Mereka tak akan menyerah sebelum laga benar-benar berakhir.
Di babak kualifikasi Piala Eropa 2016 Denmark menunjukkan tren yang cukup bagus meskipun menelan kekalahan menyakitkan di kandang sendiri menghadapi Portugal. Tapi Albania bukan lawan enteng. Mereka adalah satu-satunya tim yang belum terkalahkan selama kualifikasi tersebut. Posisi mereka di FIFA melonjak ke peringkat 22. Angka itu sebagai yang tertinggi dalam sejarah timnas Albania.
Mereka pernah membuat kejutan. Publik pun terkesima saat mereka menundukkan Portugal di laga perdana. Di laga selanjutnya mereka menahan imbang Denmark. Bahkan Serbia jadi bulan-bulanan. Mereka menghabisi pasukan Radovanm Curcic dengan skor 3-0. Sementara, di laga persahabatan mereka menaha imbang Prancis 1-1. Namun, mereka punya catatan buruk karena hanya menuai dua kemenangan dari 10 laga terakhir kualifikasi.
Dari catatan head to head, Denmark menang sebanyak enam kali dari sembilan pertandingan menghadapi Albania. Sedangkan, Albania hanya sekali menang. Itu terjadi pada Oktober 1963. Sisanya berakhir imbang. Tapi di laga terakhir tim Dinamit harus susah payah mencari gol penyeimbang, sampai akhirnya Lase Vibe memecah kebuntuan di menit 81 sehingga terhindar dari kekalahan.
Denmark pernah gagal lolos kualifikasi Piala Eropa 2008. Tapi mereka berhasil ikut kompetisi tersebut sebanyak tujuh kali dari delapan penyelenggaraan terakhir. Mereka gagal di penyisihan grup pada tahun 1988, 1996, 2000, dan 2012. Tapi mereka pernah lolos hingga perempat final di tahun 2004. Bahkan secara mengejutkan mereka mengangkat trofi juara tahun 1992.