Laporan Wartawan Harian Super Ball, Sigit Nugroho
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - CEO Bali United Pusam, Yabes Tanuri mengatakan, laga delapan besar Piala Presiden 2015 akan lebih seru jika Bali United Pusam bertemu dengan Persebaya United.
Namun sayangnya hasil drawing mengharuskan Bali United bertemu dengan Arema di babak delapan.
"Harapan saya awalnya adalah Bali United bisa bertemu dengan Persebaya di delapan besar. Alasan pertama adalah karena Persebaya berencana pindah home ke Bali. Dengan demikian, panitia pelaksana tidak perlu kerja dua kali. Alasan kedua adalah efisiensi waktu dan biaya operasional," kata Yabes kepada Harian Super Ball.
Persebaya memang berencana pindah ke Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali selam delapan besar. Stadion itu juga merupakan home base Bali United.
Manajemen Persebaya memiliki beberapa alasan rencana perpindahan itu, yaitu akomodasi, kedekatan emosional, dan keamanan. Namun 'takdir' mengatakan lain. Anak asuh Indra Sjafri harus melawan Arema.
"Kalau bertemu dengan Persebaya, pasti akan lebih menarik, karena kedua tim memiliki kedekatan secara lokasi dan historis. Suporter kedua tim juga sama-sama antusias, sehingga akan menjadi pertandingan yang sangat menghibur dan menarik ditonton. Tetapi drawing mengatakan berbeda. Jadi apapun hasilnya tidak masalah. Kami siap bertanding dengan melawan siapapun," ujar Yabes.
Soal Arema, Yabes menerangkan, tim berjuluk Singo Edan merupakan tim kuat. Untuk memenangkannya perlu kerja keras.
"Bali dan Arema merupakan sama-sama tim kuat. Jadi kalau ditanya tim mana yang kuat dan berpeluang menang dan menjadi juara, menurut saya semua tim memiliki peluang. Tetapi kami akan berusaha keras untuk menjadi juara," ucap Yabes.