TRIBUNNEWS.COM, BORDEAUX - Pertemuan terakhir dengan Liverpool menyisakan kenangan pahit buat Bordeaux.
Pada Liga Champion 2006/07, Bordeaux berada satu grup dengan Liverpool.
Dalam sepasang perjumpaan dengan jagoan Inggris itu, Bordeaux selalu kalah dan tak mencetak gol. Mereka takluk 0-1 di kandang kemudian dibekap 0-3 sewaktu bertamu ke Anfield.
Rentang sembilan tahun tak membuat pandangan personel Bordeaux terhadap Liverpool berubah.
Les Girondins ( julukan Bordeaux) tetap menganggap Liverpool sebagai raksasa yang siap menerkam mereka.
“Pertandingan akan rumit. Kami tahu mereka adalah tim yang sangat mapan. Ini akan menjadi pertarungan besar,” kata penyerang Bordeaux, Wahbi Khazri, di situs resmi klub.
Liverpool adalah tamu pertama yang bakal mengunjungi markas Bordeaux, Chaban-Delmas, dalam ajang Liga Europa 2015/16, Kamis (17/9).
“Anda harus selalu mewaspadai setiap pemain dari tim seperti Liverpool. Tiga penyerang mereka, Philippe Coutinho, Christian Benteke, dan Roberto Firm ino, punya kemampuan membuat perbedaan,” tutur Khazri.
Trio penyerang Liverpool yang dicemaskan Khazri tadi dipastikan tak lengkap. Pelatih Liverpool, Brendan Rodgers, memutuskan untuk tak membawa serta Benteke ke Prancis.
Selain Benteke, Rodgers juga meninggalkan sejumlah penghuni skuat inti seperti James Milner, Nathaniel Clyne, Martin Skrtel, Dejan Lovren, dan Lucas Leiva.
Rodgers tampak tak main-main soal upayanya menjadikan Liga Europa sebagai ajang penempaan pemain muda.
Jebolan akademi seperti Jordan Rossiter, Connor Randall, Cameron Brannagan, serta Dan Cleary masuk dalam rombongan skuat The Reds (Si Merah).
Produktivitas Keputusan Rodgers sekilas tak terlalu berisiko jika menilik prestasi sang lawan. Sampai pekan kelima Ligue 1 2015/16, Bordeaux hanya bertengger di posisi 12.
Les Girondins baru mengoleksi enam poin, buah dari satu kemenangan, tiga imbang, dan sebiji kekalahan.
Namun, Bordeaux tengah dalam mode bangkit. Setelah gagal meraih kemenangan dalam tiga partai liga secara beruntun, Les Girondins berhasil menaklukkan Nantes 2-0 di pekan ke-4.
Khazri cs. kembali meraih hasil imbang di pekan ke-5. Satu poin itu terasa sangat berharga lantaran mereka bawa pulang dari kandang sang juara bertahan, PSG.
“Kami mesti bisa menampilkan upaya serupa seperti di Paris dan mencoba menguasai bola lebih banyak untuk menempatkan Liverpool dalam masalah,” kata Khazri lagi.
Seperti yang dikatakan Khazri, Bordeaux sangat berpotensi menjatuhkan sang raksasa Liverpool ke jurang masalah yang lebih dalam. Liverpool menatap duel melawan Bordeaux dengan bekal kritik dan hujatan fan.
The Reds tak pernah menang dalam tiga partai terakhir mereka.
Skuat racikan Rodgers juga tengah dilanda problem produktivitas. Dalam lima laga Premier League, mereka baru mencetak tiga gol. Ketiga gol tersebut hanya bersumber dari kaki dua pemain, yakni Benteke (2 gol) dan Coutinho.
Mengingat Benteke tak dibawa Rodgers, Coutinho bak menjadi satu-satunya harapan Liverpool untuk menggetarkan jala Bordeaux.
“Penting agar tetap tenang sebab kami baru berada di tahap awal kompetisi,” ucap Coutinho.
Penulis: Sem Bagaskara
SUMBER: Harian Bola