News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

La Nyalla Mattalitti Merasa Dikhianati Mahaka Sport

Editor: Dewi Pratiwi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum PSSI, La Nyalla Mattalitti saat menghadiri pertemuan terkait pembekuan PSSI, di Kantor Komnas HAM, Jakarta Selatan, Kamis (13/8/2015). Pertemuan ini bertujuan mendesak Menpora melaksanakan putusan PTUN yang mencabut SK pembekuan PSSI karena berpotensi pelanggaran HAM. TRIBUNNEWS/HERUDIN

TRIBUNNEWS.COM - Ada apa dengan Ketua Umum PSSI, La Nyalla Mattalitti? Pria yang juga Ketua Kadin Daerah Jawa Timur ini, mulai menujukkan ketidaksukaannya terhadap penyelenggaraan Piala Presiden yang digagas Mahaka Sports and Entertainment.

La Nyalla merasa telah dikhianati, karena tidak diizinkan adanya logo PSSI di kostum pemain maupun di arena pertandingan.

Padahal, kata dia, penyelenggaraan Piala Presiden bisa berlangsung atas rekomendasi PSSI.

"Semula itu kan Piala Indonesia Satu dan klub LSI nggak ada yang mau ikut. Setelah ada rekomendasi PSSI baru klub yang berkompetisi di LSI bergabung," ujarnya

Menurut dia, rekomendasi PSSI keluar setelah terjadi pertemuan antara dirinya dengan politisi PDI Perjuangan Maruar Sirait, yang juga Ketua Steering Comitte (SC) Turnamen Piala Presiden.

Kala itu, Maruar membawa amanah Presiden Joko Widodo sehingga rekomendasi itu ke luar.

“Maruarar mendatangi saya di Singapura dan meminta untuk mengizinkan klub LSI ikut Piala Presiden," jelasnya.

Dalam perjalanan, ia mengaku kecewa dan merasa dipecundangi promotor turnamen itu dengan peraturan yang tidak memerbolehkan logo PSSI muncul.

"Niat kami satu, membangun sepak bola dan tidak memecah belah. Setelah kami memberi rekomendasi mereka malah menghantam kami. Kami dipecundangi. Jangankan orangnya, logonya saja muncul tidak boleh. Apa-apaan ini? Sekarang merayu-rayu KLB," ujarnya.

Belajar dari kejadian ini, kata dia, Komite Eksekutif PSSI sepakat membentuk Tim Verifikasi Turnamen yang tugasnya menseleksi Even Organiser (EO) yang berniat menggelar turnamen.

"Jadi ke depannya kami tidak ingin lagi kejadian seperti ini. Makanya, bentuk tim verifikasi untuk memastikan semua kegiatan itu harus mengacu statuta. Misalnya harus pakai logo PSSI dan wasit dari PSSI," tambah Sekjen PSSI Azwan Karim

Berita Ini Juga Dimuat di HARIAN SUPER BALL, KAMIS (17/9/2015)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini