TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Hengkang dari Persija Jakarta tidak menghentikan aktivitas Rohit Chand di negeri asalnya, Nepal.
Sambil menunggu kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) bergulir kembali, ia mengembangkan akademi sepak bola RC32 di tanah kelahirannya.
RC32 Football Academy milik Rohit dikelola dengan serius di Surkhet, Nepal. Bahkan, akademi yang digagas bek 22 tahun itu telah membangun kompleks pelatihan sepak bola bertaraf internasional di Birendranagar-8.
Seperti diberitakan pada Goal Nepal, akademi RC32 diprakarsai oleh saudara kandung Rohit, Rabindra Chand.
Sejumlah pemain tim nasional Nepal, seperti striker Chetan Ghimire pun ikut dilibatkan dalam acara klinik pelatihan. Akademi ini bertujuan untuk menciptakan pesepak bola profesional yang bisa bersaing di luar negeri seperti halnya Rohit.
Moto yang ditanamkan akademi ini adalah "Train today, perform tomorrow". Dapat diartikan, berlatih sejak dini agar bisa menunjukkan performa terbaik di kemudian hari.
Nepal sendiri tidak memiliki kompetisi berjenjang. Kompetisi tertinggi yang mereka punya hanya bersifat turnamen. Rohit menjadi pemain muda paling populer di Nepal karena sukses berkarier di Indonesia.
Kariernya mulai meroket ketika tampil membela Macan Kemayoran di pertengahan musim 2013 yang didatangkan dari PSPS Pekanbaru.
Pelatih Persija saat itu, Benny Dolo turut aktif memoles talenta Rohit di posisi gelandang bertahan, bebeda dari posisi idealnya sebagai centre bek ketika membela timnas Nepal.
Sayang, Rohit pun akhirnya terpaksa hengkang dari tim Ibu Kota lantaran kompetisi LSI 2015 dihentikan akibat imbas konflik PSSI-Kemenpora.
Persoalan tunggakan gaji empat bulan di Persija pun menjadi penyebab ia memutuskan pulang ke kampung halamannya.