TRIBUNNEWS.COM - Kehadiran Guntur Triaji dan Doly Ramadhan Gultom semakin memperkuat lini tengah tim sepak bola Pra PON DKI Jakarta.
Dua pemain ini diharapkan bisa menjadi pemecah kebuntuan dalam membangun kreasi serangan dari lini kedua.
Pelatih kepala Pra PON DKI, Sudirman, tidak perlu lagi mengkhawatirkan komposisi gelandang. Guntur, yang diplot sebagai pemain sayap bersama PSMS Medan di Piala Kemerdekaan pun piawai memerankan gelandang serang.
Sementara posisi jangkar akan diemban Doly yang dpinjam dari Persipasi Bandung Raya (PBR). Pemain 22 tahun itu menjadi alternatif pengganti Muhammad Hargianto yang belum mendapatkan lampu hijau dari Bonek FC.
"Lini tengah cukup komplet setelah Guntur masuk karena Rafid juga bisa di posisi itu. Hanya kami masih bernegosiasi dengan Bonek FC untuk mendatangkan Hargianto," kata Sudirman di sela-sela peluncuran tim Pra PON DKI di kawasan Senayan, Jakarta, kemarin.
Manajemen Bonek FC, lanjut Sudirman, meminta dua syarat yang harus dipenuhi tim Pra PON DKI. Selain jaminan kesehatan, tim Jakarta wajib menalangi gaji Hargianto per bulan setara dengan jumlah pendapatannya di klub.
"Kalau jaminan kesehatan kita setuju. Tapi soal jumlah gaji agak berat dan bisa memunculkan kesenjangan terhadap pemain lain," ujar mantan asisten pelatih Persija Jakarta itu.
Sebelumnya, Pra PON DKI juga sukses menggaet gelandang enerjik dari Persita Tangerang, Rafid Lestaluhu. Pemain 21 tahun bisa ditugasi sebagai penyerang lubang maupun penyerang sayap.
Sudirman kini tinggal menunggu izin resmi dari TNI AD terkait peminjaman Abduh Lestaluhu. Pemain kelahiran Tulehu 21 tahun itu rencananya akan diplot sebagai ujung tombak.
"Saya sudah berbicara lisan dengan komandan Abduh di TNI AD. Hanya, masih menunggu surat izin resmi," bebernya.