TRIBUNNEWS.COM - Stephen El Shaarawy harus menunggu hampir tiga tahun untuk bisa mencetak gol kedua untuk negaranya, Italia.
Penantian panjang itu diakhiri lewat gol kemenangan atas Azerbaijan 3-1 akhir pekan lalu.
Penyerang AS Monaco ini pun ketagihan, dan ingin menyumbang gol lagi saat Italia menjamu Norwegia dalam pekan ke-10 Kualifikasi Euro 2016 di Stadion Olimpico, Roma, Rabu (14/10).
Tim Azzurri sendiri memang sudah memastikan lolos ke Prancis menyusul kemenangan atas Azerbaijan.
Namun, mereka masih harus berjuang mempertahankan posisi puncak klasemen Grup H demi bisa mendapat pot pertama saat undian penyisihan grup Desember nanti.
Saat ini Italia duduk di peringkat pertama dengan 21 poin. Posisi mereka bisa tergusur jika dikalahkan oleh Norwegia yang mengantongi 19 poin.
Di sisi lain, Norwegia dituntut menang untuk bisa lolos. Jika kalah, posisi mereka akan tergusur peringkat tiga, Kroasia yang mengantongi 17 poin, dan bertanding melawan tim lemah Malta. Jika imbang, Kroasi yang lolos langsung berkat unggul head to head.
Karena itulah, El Sha menyerukan kepada rekan-rekannya agar tetap bertarung dengan sepenuh hati.
"Ingat, kita bermain di kandang sendiri. Para fan pasti sangat ingin merayakan kemenangan, dan kita pun ingin tetap mempertahankan posisi di puncak. Karenanya, mari kita bertempur sepenuh hati lagi," ujar El Sha.
Pemain dengan rambut mohawk ini sangat mensyukuri terbukanya lagi keran golnya untuk timnas. Gol itu lahir dari sebuah serangan balik yang berhasil dituntaskan oleh pemain berjuluk "Little Paraoh" ini.
"Anda tak pernah tahu betapa saya sangat lapar gol. Lama sekali saya tak mencetak gol dengan jersey ini. Saya gagal di peluang pertama, tapi saat ada peluang lagi saya berhasil menyelesaikannya dengan sempurna," ujar penyerang 22 tahun yang baru mengemas dua gol dari 15 laga untuk tim Azzurri ini.
Terakhir kali El Sha mencetak gol adalah saat Italia ditekuk Prancis 1-2 oleh Italia pada 15 November 2012 lalu. Itu menjadi gol pertamanya untuk timnas. Dan ia ternyata harus menunggu tiga tahun lamanya untuk lahirnya gol kedua.
Lamanya penantian itu tak lepas dari melorotnya performa El Sha di AC Milan. Kedatangan Luiz Adriano, Carlos Bacca, dan Mario Balotelli membuatnya sulit mendapatkan tempat utama.
Terlebih ia mengalami serangkain cedera. Walhsil, sepanjang 2014, El Sha hanya sekali membela Azzurri.
Ia pun hengkang ke Monaco dalam status pemain pinjaman. Di sana, ia mengaku menemukan ketenangan.
Performanya kembali mengilap, meski baru mencetak dua gol dari 13 penampilan di seluruh kompetisi.
Tapi aksinya sudah cukup untuk membuat Pelatih Italia, Antonio Conte memanggilnya kembali ke timnas.
Ia dipasang di posisi sayap kiri dalam formasi 4-4-2, di belakang duo bomber Eder, dan Graziano Pelle. Dan El Sha berhasil menjawab kepercayaan Conte itu dengan gol krusialnya.