News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Piala Presiden 2015

Kapolri: Jangan Coba-coba Halangi Final Piala Presiden

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemain Arema Cronus, Lancime Kone (kanan) berebut bola dengan pemain Sriwijaya FC, A. Meiga (dua dari kanan) pada pertandingan Semi Final Leg 2 Piala Presiden 2015 di Stadion Manahan, Solo, Minggu (11/10). Pada pertandingan tersebut Sriwijaya menang dengan skor 2-1 dan lolos ke final untuk bertemu Persib Bandung. JOGLOSEMAR/MOHAMMAD AYUDHA

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polri berharap tidak ada lagi pihak-pihak yang berupaya menghalangi penyelenggaraan laga final Piala Presiden 2015 antara Persib Bandung melawan Sriwijaya FC pada 18 Oktober 2015 nanti.

Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti berharap laga final itu tetap bisa dilakukan di Jakarta. Dan pihaknya akan siap melakukan pengamanan serta menjamin keamanan.

"Harapan saya kalau final, ya dilakukan di Jakarta. Ini adalah upaya pemerintah, upaya pihak tertentu untuk bangun kembali, menggairahkan kembali persepakbolaan Indonesia. Saya harap tidak ada masyarakat yang menghalangi pelaksanaan ini," tutur Badrodin, Rabu (14/10/2015).

Jenderal bintang empat ini pun mengajak semua pihak untuk sama-sama mendukung dan membangun persepakbolaan Indonesia agar dapat berprestasi lebih baik.

Seperti diketahui, tarik ulur tempat pertandingan terjadi jelang laga final Piala Presiden 2015 antara Persib Bandung melawan Sriwijaya FC. Sampai saat ini, belum ada kepastian di mana partai pada 18 Oktober digelar.

Pengelola turnamen Piala Presiden 2015 berharap perhelatan akbar itu dapat dilangsungkan di Stadion Utama Gelora Bung Karno. CEO Mahaka Sports, Hasani Abdul Gani, meminta kepada semua pihak untuk menciptakan suasana kondusif.

Dia menjelaskan, keputusan di mana pertandingan final akan dilangsungkan tidak lagi menjadi kewenangan pihak pengelola turnamen. Sebab, ada aparat kepolisian yang menilai di mana tempat yang layak berdasarkan pertimbangan keamanan.

“Kami panitia mengharapkan main di sana. Kami menyadari pihak keamanan tidak nyaman. Keputusan tidak lagi di kami. Mahaka nothing to lose, tidak jadi (digelar pertandingan final,-red) tak masalah,” tutur Hasani.

Sejak awal turnamen berlangsung, pengelola turnamen telah merencanakan pertandingan final digelar di stadion berkapasitas 88.000 tempat duduk itu. Menurut Hasani, Presiden Joko Widodo menyarankan kenapa laga tidak di Jakarta.

Dia menilai aparat Polda Metro Jaya telah menyatakan kesiapan melakukan pengamanan. Bahkan, kata dia, apabila laga di SUGBK, maka Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian mengatakan DKI Jakarta berstatus siaga satu.

Namun, apabila pertandingan tidak jadi dilangsungkan di SUGBK, maka pihaknya telah mempersiapkan tempat pilihan lain. Pertandingan akan digelar di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali.

“Kalau diperintahkan di Jakarta kami siap, tempat lain kami siap, juara bersama kami siap. Kalau memang dilihat tidak kondusif, kami melihat kota pilihan, Bali. Sebab tidak ada waktu lagi untuk persiapan,” kata dia.

Apabila tidak menemui titik temu, maka dia menambahkan, pihaknya mewacanakan juara bersama Piala Presiden 2015. “Indonesia akan buat dua kali juara bersama,” tambahnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini