TRIBUNNEWS.COM - Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar meyiratkan ketidaksetujuannya jika final Piala Presiden 2015 antara timnya dengan Sriwijaya FC digelar di Stadion Utama Bung Karno, Jakarta.
Kekhawatiran akan nasib dari para suporter Persib Bandung yang datang memberi dukungan jadi alasan utama Umuh Muchtar. Baca: Ini Urusan Nyawa Bobotoh
Umuh Muchtar mengatakan, ada sejumlah opsi yang bisa dipilih panitia sebagai lokasi laga Final.
Ia menyebut Stadion Manahan Solo bisa menjadi opsi, pasalnya saat laga leg kedua semifinal antara Sriwijaya FC dan Arema Cronus, stadion tersebut terisi penuh.
Ia pun tak keberatan jika final digelar di Stadion Jakabaring, Palembang seandainya tak terkendala kabut asap.
"Jangan dilihat uang yang akan masuk, tapi yang diperhitungkan nyawa manusia, ini kan bukan untuk sekali," ujar Umuh Muchtar.
Demi mengamankan bobotoh, rencananya manajemen Persib Bandung akan mengundang semua Kapolres dan Kapolda di daerah terkait untuk berkumpul di Graha Persib, Jalan Sulanjana Kota Bandung pada Kamis (15/10).
"Kami akan menyiapkan tempat untuk membicarakan terkait keamanan," ujar Umuh.
Umuh Muchtar yakin bobotoh tidak akan berulah dimanapun laga final Persib nanti digelar. Menurutnya bobotoh akan tertib dan akan mengikuti aturan, namun ia khawatir jika di Jakarta nanti ada pihak-pihak tak bertanggungjawab yang menunggangi.
"Kalau menurut saya ini suatu kerugian bagi Persib Bandung, tapi apa boleh buat? Kami harus hadapi karena ini suatu keputusan yang tidak bisa kami tolak," ujarnya.