TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA -Jelang pengumuman lokasi Final Piala Presiden, ratusan massa Jakmania mendatangi Hotel Atlet Century, di kawasan Senayan, Jakarta (Rabu, 14/10/2015).
Ratusan massa ini menggelar aksi. Mereka mendesak agar Final Piala Presiden antara Persib Bandung dan Sriwjaya FC tak digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Selain berteriak, mereka juga membentangkan spanduk yang berisi penolakan tolak The Viking dan Bobotoh masuk Jakarta.
"Jangan izinkan mereka masuk ke Jakarta. Keculai mau berpotensi ada kerusuhan," ancam Irwan, yang menjadi koordinasi aksi.
Hampir 20 menit mereka menggelar aksi dan orasi. Di tengah aksi, Ketua SC Piala Presiden 2015, Maruarar Sirait, mendatangi dan menemui mereka. Dengan tenang, Maruarar mendengarkan aspirasi mereka baik-baik.
"Kami mau kalau sekarang Persib main di Jakarta, maka ke depan Persija juga harus diizinkan main di Jakarta. Tidak boleh lagi dilarang. Kedua, kalau Persija juga main di daerah lain, termasuk di Jawa Barat, jakmania juga bisa dijamin aman masuk masuk wilayah mereka," tegas Irlan.
Setelah menyampaikan aspirasi, giliran Maruarar bicara. Dengan tegas, Maruarar mengatakan bahwa semua aspirasi yang disampaikan Jakmania akan disampaikan kepada pihak yang berwenang, terutama Polda Metro Jaya. Ia berjanji akan menyampaikan semua aspirasi ini.
"Manusia dipegang dari janjinya. Kita akan sampaikan. Dan yang jelas, negara harus hadir untuk memberi jaminana dan keamanan kepada warga. Selama ini kita ucapkan terimakasih kepada Polri dan TNI yang sudah menjaga keamanan Piala Presiden," ungkap Maruarar.
Maruarar juga menceritakan pertandingan terakhir antara Sriwijaya FC dengan Arema Cronus di Solo.
Dalam pertandingan itu sekitar 30 ribu lebih suporter Arema Cronus datang. Dalam pertandingan, Arema Cronus kalah, namun ternyata suporter Aremania bersikap matang dan dewasa.
"Saya kira ini contoh yang harus kita teladani. Mereja berjiwa besar serta siap menang dan siap kalah," ungkap Maruarar.
Mendengar penjelasan Maruarar, massa demo merasa puas. Mereka juga sangat percaya dengan sosok Maruarar.
"Kita bangga bisa ditemui Pak Maruarar Sirait. Kita sering lihat di televisi dan kita tahu Pak Maruarar adalah orang yang sangat peduli dengan aspirasi rakyat, selalu memperjuangkan rakyat," ungkap Irlan.
Setelah itu, massa aksi pun bubar dengan tenang. Bahkan mereka bersalaman dengan Maruarar Sirait.