News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Piala Presiden 2015

Pesan Kang Emil Buat Bobotoh yang Datang ke Jakarta: Jalan Lupa Tetap Salat

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Walikota BAndung, Ridwan Kamil (bertopi) didampingi manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar, menyampaikan sejumlah pesan ke para bobotoh yang akan datang ke Jakarta untuk mendukung tim kesayangan mereka berlaga melawan Sriwijaya FC pada Final Piala Presiden 2015 di SUGBK, Minggu (18/10/2015).

TRIBUNNEWS.COM - Walikota Bandung, Ridwan Kamil hadir dalam pertemuan manajemen Persib Bandung dengan bobotoh Persib jelang partai final Piala Presiden 2015, Rabu (14/10/2015) sore.

Seperti diketahui, gelaran final tersebut dipastikan dihelat di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Minggu (18/10/2015). Laga akan mempertemukan Persib Bandung dan Sriwijaya FC.

Pada pertemuan tersebut, Ridwan Kamil menyampaikan sejumlah pesan dan masukan ke bobotoh yang akan datang mendukung tim kesayangan mereka di Jakarta.

Lewat akun resmi facebook, Ridwan Kamil menyampaikan sejumlah poin dalam pertemuan tersebut.

Berikut postingan lengkap Kang Emil yang berisi masukan pada bobotoh:

Tadi sore menyampaikan masukan-masukan untuk bobotoh Persib yang akan berangkat ke Jakarta untuk mendukung Persib di Final Piala Presiden 2015.

Bobotoh dan fans klub bola lainnya harus bertekad menjaga kondusivitas, keamanan dan kebersihan Kota Jakarta yang menjadi tuan rumah.

1. Harus menjadi tamu yang baik, taat aturan dan tidak melakukan tindakan/ucapan provokatif.
2. Aparat keamanan akan maksimal menjaga keamanan rute pergi/pulang dan saat pertandingan.
3. Membawa perbekalan makan/minum yang cukup, minimal 2 kali makan. Jangan lupa cari cara untuk tetap salat.
4. Pergi pulang berkoordinasi dengan pihak keamanan yang ditunjuk.
5. Kalah menang diterima dengan lapang dada.

Kita berharap piala Presiden ini bisa tertib lancar dan tidak ada kendala. Yang menang jangan sombong, yang kalah jangan pundung dan berang.

Kita harus menunjukkan bahwa sepakbola itu adalah media untuk mempersatukan, bukan untuk memecahbelah. Kita harus meneladani liga Eropa yang baik dari sisi kompetisi, fairplay, sponsorship maupun kultur damai fans klub bolanya.

Mari renungi dengan jernih hakikat dari sepakbola itu sendiri yaitu: Hidup itu tentang kerja keras berkompetisi, tentang semangat meraih tujuan, tentang mencari strategi terbaik, tentang kekompakan melawan keegoisan dan tentang sportivitas dalam kedamaian.

Mari lahirkan kultur kompetisi sepakbola yang kompetitif namun selalu damai.

Hatur Nuhun.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini