News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Champions

Tanpa Dua Pilar Inti, Man City Bertumpu Pada Keperkasaan Yaya Toure

Penulis: Deny Budiman
Editor: Husein Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gelandang Manchester City, Yaya Toure.

TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Manchester City, Manuel Pellegrini harus putar otak setelah kehilangan dua pilar penyerangan, Sergio Aguero, dan David Silva yang cedera.

Tanpa kehadiran keduanya, lini depan City seperti kehilangan ide seperti saat melawan Sevilla, kemarin.

Untungnya, mereka punya gelandang energik, Yaya Toure. Pelatih Manuel Pellegrini pun menginstruksikan Toure untuk bermain sesuka-hatinya, menyerang dan bertahan naik-turun, tanpa terikat pada pos tertentu.

Konsepnya seperti demikian, meski dalam praktiknya tetap tak mudah karena ia dipatok dalam format 4-4-2, dengan Raheem Sterling, dan Wilfried Bony menjadi striker.

Pellegrini memang membuat perubahan dari formasi semula 4-2-3-1 untuk memberi tambahan kekuatan di lini depan.

"Kami tak punya cadangan striker di bangku cadangan. Karena itu, saya menginstruksikan Yaya Toure untuk bermain bebas. Ia diberi prioritas untuk membantu lini serang," ucap Pellegrini.

Diberi posisi bebas seperti itu, gelandang asal Pantai Gading ini pun leluasa beraksi. Dua gol City pun tak lepas dari aksi pemain tinggi besar ini.

Jabatan sebagai kapten tim karena Vincent Kompany cedera, membuat motivasinya kian tinggi.

Dalam tulisannya di Skysports, pengamat sepak bola, Niall Quinn pun menyanjung aksi Yaya.

"Sulit bagi City tanpa Aguero, dan Silva. Tapi untunglah Yaya ada di sana yang memberikan perbedaan untuk lini depan City," tulisnya.

"Senang sekali melihat cara bermain Yaya tadi malam. Seperti menyaksikan anak kecil yang besar dan kuat sedang beraksi di taman bermain. Dengan entengnya ia melewati para pemain lawan," tulisnya lagi.

Gol pertama City bermula dari aksi Yaya yang menggiring bola sendiri di sektor kanan pertahanan Sevilla.

Ia asyik memainkan bola di sana, sebelum merangsek ke kotak penalti, dan melepaskan umpan silang yang berujung gol pertama lewat bunuh diri Adil Rami.

Gol kedua juga berawal dari aksi serangan balik Yaya. Dengan cepat ia berlari membelah pertahanan Sevilla, sebelum mengirim asis untuk De Bruyne.

"Kita sulit menebak apa yang akan dilakukannya saat ia menggiring bola, dan itu membuat pertahanan lawan kocar-kacir," tulis Quinn.

Sebelumnya, sempat tersiar isu Yaya sudah tak betah di City. Ia memang sempat ramai dihubungkan dengan Inter Milan sebelum jendela transfer musim panas ditutup.

Aksi gemilangnya kemarin seperti menjawab isu panas tersebut.

"Saya pikir saya tak perlu menjawab apakah Yaya bahagia atau tidak di City," ujar Pellegrini.

"Jawabannya bisa melihat kepada penampilannya dalam empat musim terakhir bersama City. Ia pemain penting, dan selalu mendemonstrasikannya di setiap pertandingan."

Saking tergantungnya City kepada Yaya, sejumlah pengamat sepakat menyebut bahwa jika Yaya sedang dalam penampilan terbaik, maka City pun akan selamat.

Sebaliknya, jika Yaya sedang menurun, dampaknya The Citizens pun akan ikut-ikutan menurun.

Pellegrini sepertinya tak akan melakukan perubahan berarti di timnya untuk laga derby Manchester akhir pekan ini.

Perkecualian di lini belakang, dimana ia sudah bisa menurunkan sang kapten, Vincent Kompany, yang diharapkan telah pulih 100%.

Pelatih asal Cile ini sebelumnya mencak-mencak karena Kompany dipaksakan main oleh timnas Belgia.

"Vincent baru saja kembali dari cedera panjang selama sebulan lebih. Dan akan sangat riskan memberinya tanggung-jawab untuk laga penting. Saya ingin para pemain dalam kondisi siap 100% saat merumput," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini