TRIBUNNEWS.COM, ZURICH - Sepp Blatter menyalahkan Michel Platini, Inggris, dan AS yang menurutnya telah memicu dan menaikkan skandal korupsi di FIFA.
"Pada awalnya itu hanya serangan pribadi, itu adalah Platini melawan saya, kemudian itu tidak lagi menjadi Platini melawan saya," kata kepala badan sepak bola dunia yang sedang menjalani skors kepada kantor berita Rusia Tass pada Rabu.
"Itu juga terkait dengan siapa yang kalah pada (persaingan menjadi tuan rumah) Piala Dunia."
"Inggris melawan Rusia (untuk tuan rumah 2018), dan AS kalah dari Qatar (untuk menjadi tuan rumah 2022)," klaim pria Swiss berusia 79 tahun itu.
Ia mengatakan dirinya sebagai pemimpin FIFA dan Piala Dunia memiliki bidak-bidak dalam permainan politik.
"Sepak bola Piala Dunia dan presiden FIFA hanya merupakan bola di tengah permainan antara kekuatan-kekuatan adidaya."
Bagi Blatter, Platini, presiden sepak bola Eropa yang sedang terkena skors dan salah satu dari tujuh kandidat untuk pemilihan 26 Februari untuk menggantikan dirinya, merupakan akar dari skandal.
"Platini ingin menjadi presiden FIFA, namun ia tidak memiliki keberanian untuk mengajukan diri (pada pemilihan 29 Mei di mana Blatter mengalahkan Pangeran Ali bin Al Hussein untuk masa jabatan kelimanya sebagai presiden FIFA)."
"Dan sebagian lihat di mana kami berada! Dan korban dari semua ini pada akhirnya adalah Platini sendiri!"
Baik Blatter dan Platini menjalani skors dari semua kegiatan terkait sepak bola terkait kasus pembayaran senilai dua juta dolar yang diterima presiden UEFA itu dari Blatter atas nama FIFA pada 2011, untuk pekerjaan konsultasi yang telah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya."
Blatter menghadapi persidangan kriminal terkait pembayaran itu dan penjualan hak-hak televisi yang mendapat potongan harga.
Dengan hukuman itu berarti Platini, yang sempat difavoritkan untuk menggantikan Blatter, tidak dapat ambil bagian pada proses pemilihan sampai skors itu diangkat dan ia dinyatakan tidak melakukan kesalahan.
FIFA mengumumkan pada Rabu bahwa Platini merupakan satu dari tujuh kandidat resmi untuk menggantikan Blatter.
Para kandidat lain adalah Pangeran Ali Bin Al Hussein, Musa Bility, Jerome Champagne, Gianni Infantino, Sheikh Salman bin Ebrahim Al Khalifa, dan Tokyo Sexwale.