TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA- Pendukung setia Persija Jakarta, The Jakmania, punya harapan tinggi menjelang pemilihan presiden klub yang diselenggarakan pada Desember mendatang.
Para pemilik suara diminta lebih jeli memilih pemimpin yang benar-benar mampu mengangkat prestasi klub.
Ketua Umum Jakmania Richard Ahmad Supriyanto mendesak perwakilan klub internal lebih fair dalam memberikan suara.
Hak suara wajib dialamatkan kepada sosok yang pantas dan tidak gampang tergiur dengan praktik politik uang.
"Persija itu klub ibu kota. Masa, kalah dengan pamor kabupaten dan kota lain. Kita harus sama-sama komitmen untuk membuat perubahan. Klub-klub anggota jangan terlalu mudah diiming-iming uang yang bisa mempengaruhi arah suara," kata Richard.
Pada periode 2011-2014, Persija yang dipimpin Ferry Paulus terus mengalami kemerosotan prestasi. Selain tak mampu bersaing di papan atas, klub berjulukan Macan Kemayoran itu kerap digerayangi krisis finansial.
Persiapan klub menjelang kompetisi pun selalu terlambat. Imbasnya, pelatih yang ditunjuk kesulitan merekrut pemain ideal untuk menciptakan komposisi skuad yang kuat.
Persoalan penunggakan gaji juga menjadi hal lumrah terjadi. Tim ibu kota kerap melakukan penunggakan gaji pemain dan pelatih sejak tahun kedua kepemimpinan Ferry Paulus.
Klub-klub internal turut bertanggung jawab atas kemerosotan prestasi Tim Jingga. Itu jika mereka kembali memilih sosok yang tidak layak untuk mengemban tanggung jawab besar menangani tim elite ibu kota.
"Ini pelajaran buat semua supaya jangan asal pilih orang untuk 1-2 tahun saja. Pilihlah orang yang benar-benar bisa mengelola Persija dengan baik dan menghasilkan prestasi membanggakan," ujar Richard.