TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Beberapa hari yang lalu Asprov PSSI Kalsel ternyata menggelar pertemuan dengan mengundang 21 klub yang berada di bawahnya. Baik itu perserikatan maupun juga dari liga utama.
Dan pada pertemuan yang dilaksanakan di Stadion 17 Mei Banjarmasin tersebut, mereka membahas terkait kisruh sepak bola di Tanah Air saat ini. Tak terkecuali mengenai dibekukannya PSSI dengan semua aktivitasnya oleh Kemenpora sejak beberapa bulan lalu.
Dari hasil pertemuan tersebut, diketahui bahwa Asprov Kalsel menyatakan sikapnya yakni tetap mengakui La Nyalla Mattalitti sebagai Ketua PSSI.
"Intinya dari pertemuan tersebut, kami mengakui dan tetap mendukung La Nyalla Mattalitti sebagai Ketua PSSI yang sah. Yang dipilih sesuai statuta dan sudah diakui oleh AFC maupun FIFA," ujar Djumadri Masrun selaku Ketua Harian Asprov Kalsel kemarin Kamis (29/10).
Djumadri juga membeberkan bahwa penyataan sikap yang dilakukan oleh Asprov PSSI Kalsel ini rencananya akan disebarkan ke seluruh Asprov PSSI di Tanah Air.
"Rencananya pernyataan sikap kami akan kami emailkan ke seluruh Asprov PSSI. Mudah-mudahan mereka juga mengikuti dan mendukung," jelasnya.
Langkah ini lanjut Djumadri, sebagai antisipasi untuk tetap mempersolid Asprov PSSI. Pasalnya menurutnya kabarnya Tim Transisi berencana menggelar Munaslub PSSI.
"Kabarnya seperti itu. Bahkan kabarnya suratnya sudah beredar, termasuk di Kalsel. Mereka sedang mencari suara untuk menggelar Munaslub PSSI, mungkin untuk mengganti pengurus PSSI yang ada ini," jelasnya.
Djumadri menambahkan, Asprov PSSI Kalsel juga dengan tegas meminta Kemenpora mencabut pembekuannya terhadap kepengurusan PSSI.
"Kami minta pembekuan dicabut, dan juga melanjutkan babak kualifikasi PON XIX yang mana Kalsel menjadi tuan rumah di wilayah Kalimantan," pungkasnya.