TRIBUNNEWS, COM, JAKARTA - Kedatangan delegasi FIFA/AFC ke Indonesia membawa angin segar. Federasi Sepak Bola Internasional akan membentuk komite ad-hoc yang bertugas secara resmi menangani isu-isu dan masalah persepakbolaan Indonesia yang membutuhkan reformasi.
Rencana tersebut diungkapkan Senior Manager Member Associations FIFA James Johnson yang membacakan pernyataan tertulis ketua delegasi Kohzo Tashima yang menjabat sebagai Komite Eksekutif FIFA di Jakarta, Selasa (3/11).
Komite ad-hoc tersebut segera dibentuk dan akan beroperasi di bawah kerangka peraturan FIFA, yang mengakui PSSI sebagai badan sepak bola Indonesia.
Wakil Ketua Umum PSSI Erwin Budiawan menyebut belum mengetahui secara pasti berapa jumlah personel yang terlibat dalam komite ad-hoc tersebut.
Hal tersebut akan diputuskan oleh FIFA, termasuk dengan kerangka acuannya.
Komite ad-hoc tersebut akan beranggotakan elemen klub, pemain, media, pengelola liga, wasit, pelatih termasuk dari pemerintah, FIFA, dan PSSI.
Masing-masing elemen bisa mencari orangnya sendiri untuk disetor ke FIFA dan kemudian akan disahkan pada FIFA Executive Committee Meeting pada 2-3 Desember 2015.
FIFA yang akan menunjuk ketua komite ad-hoc tersebut.
Sekretaris Jenderal PSSI Azwan Karim menyetujui upaya reformasi yang diinisiasi FIFA tersebut. Sebab, ujung dari pembentukan tim itu adalah memperbaiki kekurangan sepak bola nasional.
Dia mengatakan jangka waktu untuk tugas dari komite ad-hoc tersebut adalah Februari tahun depan.
"Sebelum Februari semua harus bisa selesai permasalahan, terutama pembekuan PSSI," tegasnya.
Delegasi FIFA-AFC yang memiliki mandat membenahi persepakbolaan Tanah Air dipimpin oleh Kohzo Tashima dengan didampingi oleh Komite Eksekutif FIFA Pangeran Abdullah dan Komite Eksekutif AFC Mariano Araneta.
Delegasi tersebut telah bertemu dengan Presiden Joko Widodo pada Senin (2/11).
Kepada Presiden, delegasi menjelaskan reformasi sepak bola nasional yang disepakati harus di bawah naungan Statuta FIFA.
Delegasi juga mencatat bahwa semua pemangku kepentingan sepak bola Indonesia sepenuhnya mendukung untuk mengakhiri kebuntuan sepak bola Indonesia.
Temuan-temuan yang diperoleh delegasi akan dipresentasikan kepada Komite Eksekutif FIFA pada rapat 2-3 Desember 2015 di Zurich, Swiss.
SIWO Siap
Secara terpisah, Ketua Harian Seksi Wartawan Olahraga (Siwo) Pusat, Gungde Ariwangsa mengatakan Siwo PWI Pusat siap bergabung dalam Tim Ad-hoc jika memang dibutuhkan.
"Siwo PWI Pusat siap bergabung dengan Tim Ad-hoc jika memang dibutuhkan agar Indonesia terbebas dari sanksi FIFA dan demi perbaikan sepak bola Indonesia ke depan," katanya. tb