TRIBUNNEWS, COM. JAKARTA - Delegasi FIFA/AFC yang terdiri dari Kohzo Tashima, FIFA Exco Member/Head of delegation (Jepang), Tengku Abdullah bin Sultan Ahmad Shah, FIFA Exco Member (Malaysia), Mariano Araneta; AFC Exco Member (Filipina), James Johnson, FIFA Members Association Director, Dato' Windsor John, AFC Acting General Secretary dan Sanjeevan Balasingam, AFC Members Association Director, pada Senin dan Selasa telah melakukan serangkaian pertemuan di Jakarta.
Berikut adalah keterangan resmi dari delegasi FIFA/AFC terkait dengan keberadaan mereka selama di Jakarta. Penjelasan ini disaring dari keterangan resmi Kohzo Tashima, selaku pimpinan delegasi;
1. Kami di sini setelah menerima mandat yang kuat dari Exco FIFA pada tanggal 25 September 2015 untuk menunjuk delegasi ini terdiri dari diriku sendiri (kepala), HRH
Pangeran Abdullah (FIFA) dan Mr Mariano Araneta (AFC).
2. Tujuan dari misi ini adalah untuk menemukan solusi sehingga suspensi yang dikenakan
pada PSSI diangkat sesegera mungkin.
3. Mengikuti misi kami ke Jakarta, saya akan melaporkan kepada Komite Eksekutif FIFA hasil
dari misi ini yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya dalam Komite Eksekutif FIFA pada 2 dan 3 Desember 2015.
4. Selain pertemuan ini, kami juga bertemu kemarin dengan PSSI dan Pemerintah, termasuk
Presiden Indonesia
5. Kami ingin memberitahu Anda tentang posisi kami sebagai berikut:
- Bahwa FIFA dan AFC mengakui pemilihan yang diadakan pada tanggal 18 April 2015 dan Komite Eksekutif PSSI yang terpilih untuk periode selama empat tahun;
- Bahwa FIFA dan AFC tidak bisa membiarkan "Pemerintah mengambil-alih" asosiasi anggota dan suspensi akan tetap diberlakukan sampai periode empat tahun dimana
Komite PSSI Eksekutif terpilih berakhir (yaitu April 2019) jika pemerintah
mempertahankan posisi saat ini bisa berdampak signifikan pada Olimpiade Asia dimana Indonesia menjadi tuan rumah, dan sepakbola mungkin tidak akan dimainkan
- Bahwa kita memahami Pemerintah Indonesia menginginkan asosiasi sepak bola yang lebih baik dan terorganisir, oleh karena itu pemerintah berharap untuk mereformasi sepakbola. Ini adalah tujuan bersama juga oleh FIFA, AFC dan PSSI dimana Indonesia
adalah negara yang memiliki potensi tinggi dalam sepakbola
- Bahwa FIFA, AFC dan PSSI memiliki pandangan bahwa ada tindakan yang dapat diambil dalam rangka mereformasi sepakbola Indonesia, namun ini harus dilakuka di bawah naungan Statuta FIFA yang mengakui PSSI sebagai badan sepak bola di
Indonesia.
Selanjutnya, Kongres PSSI memberikan mandat ini kepada Komite Eksekutif PSSI yang terpilih pada 18 April 2015. Oleh karena itu, tidak ada reformasi dan tanggung jawab sepakbola dapat dilakukan di bawah naungan tim transisi yang dibentuk oleh pemerintah.
Namun FIFA, AFC dan PSSI bersedia bekerja sama dengan pemerintah untuk memastikan reformasi yang terjadi dapat membawa Indonesia bisa mencapai tujuannya.
Setelah diskusi dengan Presiden Indonesia kemarin, disepakati bahwa komite akan dibentuk di bawah Statuta FIFA (yang mengakui PSSI) yang terdiri dari wakil-wakil dari pemangku kepentingan sepak bola utama (klub, liga dan pemain). Pemerintah akan menginformasikan kepada kami dalam beberapa hari mendatang siapa-siapa wakil mereka yang akan bergabung dalam komite ini.
Komite akan bertanggung jawab untuk mewujudkan reformasi dalam PSSI dan poin- poin reformasi tersebut akan menjadi prioritas bagi FIFA, AFC dan PSSI untuk ditentukan selama beberapa hari mendatang.
- Kami di sini hari ini untuk memberikan pesan ini dan mendengarkan pendapat Anda. tb