TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Meskipun enggan disebut superior sebagai tim berlabel runner up turnamen Piala Presiden, Sriwijaya FC (SFC) tetap optimis menatap pertarungan di grup A turnamen Piala Jenderal Sudirman (PJS).
Meski harus kembali bertemu Arema Cronus, dalam penyisihan grup, bagi SFC bukan masalah besar.
Pelatih Sriwijaya FC Benny Dolo, tanpa banyak komentar, dia hanya menyebut persaingan hampir serupa dengan Piala Presiden lalu, alias tidak bisa dikatakan mudah. Namun, kembali bertemu Arema baginya bukan masalah besar.
"Ya kira-kira seperti sebelumnya (Piala Presiden). Sisi positifnya mungkin kami sebelumnya bisa lolos sebagai juara grup di Piala Presiden dan itu memberikan rasa percaya diri. Kita lihat saja nanti bagaimana persaingan di lapangan. Saya fokus dulu ke pembenahan tim," ujar Bendol, Rabu (4/11/2015).
Namun, jika dicermati dalam turnamen PJS, saling sikut sejak dari pase grup bakal langsung terlihat.
Adalah Arema Cronus sebagai tuan rumah, Persija yamg berambisi dengan semua skuad bintang.
Sriwijaya FC yang menjadi tim paling diunggulkan. Sedangkan tiga kontestan lain, yakni Persegres Gresik United dan Persipasi Bandung Raya dinilai sebagai kuda hitam, meski tetap harus diwaspadai.
Persija Jakarta, tim yang baru saja mengalami pergantian pelatih dari Rahmad Darmawan ke Bambang Nurdiansyah. Akan lebih ngotot untuk membuktikan sebagai klub ibukota.
"Saya rasa persaingan tetap akan sulit. Kekuatan tim tentu akan berubah dibanding Piala Presiden, jadi potensi adanya kejutan tetap terbuka. Sebagai tuan rumah, Arema tidak boleh jemawa karena nyatanya kami pernah kesulitan di Piala Presiden," cetus Joko Susilo, Pelatih Arema Cronus.