TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Segala persiapan teknis sedang dilakukan Persela Lamongan, jelang turnamen Piala Jenderal Sudirman. Persiapan matang yang sudah dilakukan tim Laskar Joko Tingkir itu yakni menyiapkan 10 pemain yang jadi algojo penalti dalam babak penyisihan nanti.
Pelatih Persela Lamongan, Didik Ludianto menguraikan, sesuai aturan yang dibeberkan penyelenggara turnamen, Mahaka Sports and Entertainment, maka setiap laga normal yang berakhir seri, maka hasilnya ditentukan dengan adu penalti hingga diketahui pemenangnya.
"Ini sudah kami antisipasi dengan berlatih tendangan penalti setelah latihan reguler digelar," ujarnya kepada Surya.
Diterangkan, dari 24 pemain lokal dan tiga pemain asing, semuanya memang diberi porsi latihan tendangan penalti. Namun dari jumlah pemain itu, hanya 10 pemain yang akan diberi kepercayaan jadi algojo penalti di pertandingan resmi.
Ke-10 pemain itu adalah pemain pilar yang sering tampil sebagai starting 11. Beberapa pemain pilar itu adalah Zaenal Arifin, Arif Ariyanto, Eki Taufik, dan Taufik Kasrun. "Sebenarnya yang digunakan untuk eksekutor penalti ada lima pemain. Namun kami siapkan 10 pemain, kalau ada pemain itu diganti saat laga berlangsung," urainya.
Dalam babak penyisihan itu, Persela tergabung di grup maut bersama Surabaya United, Persib Bandung, Pusamania Borneo FC, dan PS TNI.
Persela Lamongan akan melakoni laga pertama melawan tim Maung Bandung, Persib Bandung pada Minggu (15/11/2015) sore nanti di Stadion Gelora Delta Sidoarjo.
"Kami benar-benar mempersiapkan tim secara maksimal sebelum turun di turnamen," tambahnya.