TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Bomber Arema Cronus, Samsul Arif tampil istimewa di laga perdana Arema Cronus di turnamen Piala Jenderak Sudirman, Selasa (10/11/2015) malam.
Pemain bernomor punggung 9 itu menyempurnakan kemenangan tim Singo Edan di kandang dengan membuat hattrick, meskipun baru masuk lapangan sebagai pemain pengganti.
Di balik hattrick yang tercipta di laga pembuka Arema itu, ternyata banyak kisah yang memotivasi Samsul untuk mencetak gol. Dedikasi bagi keluarga dan 'dendam' tidak diturunkan sebagai starter terbukti bisa menjadi pendorong mencetak gol yang hebat.
Salah satu motivasi pemain asal Bojonegoro dalam mencetak gol adalah keluarga kecilnya. "Iya gol ini untuk anak dan istri saya," ujar Samsul yang baru memiliki baby berusia satu bulan.
Oleh karena itulah, ia sempat memperagakan gaya menggendong bayi sebagai selebrasi golnya.
Motivasi menunjukkan kemampuan ternyata jadi pelecut yang mujarab ketika Samsul ditetapkan masuk dalam daftar pemain cadangan.
Pelatih Arema Cronus, Joko Susilo memberi bocoran dan menyatakan Samsul sempat marah ketika tidak terpilih masuk dalam starting eleven. "Dia sempat marah karena sebenarnya dia berharap bisa bersalaman dengan presiden kalau main dari awal," ujar Gethuk, panggilan Joko.
Tapi strategi memasukkan Samsul ternyata terbukti membuahkan hasil dan memacu daya juang si bomber dalam mencetak gol. Samsul mencetak gol di menit 64, 88 dan di saat in jury time babak kedua.
"Alhamdulilah meskipun kondisi saya belum 100 persen tapi bisa mencetak gol. Ternyata strategi yang dipilih pelatih berjalan dengan baik," ungkap pemain yang pernah memperkuat tim Persela Lamongan itu.
Selain alasan ini, kehadiran presiden Jokowi menjadi salah satu yang memotivasinya untuk menunjukkan permainan terbaik.
"Memang kedatangan presiden jadi motivasi tapi bukan yang utama. Dukungan Aremania dan teman se tim juga jadi motivasi yang besar untuk mencetak gol dan menang, meskipun saya bermain hanya 28 menit," tegas Samsul.