News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jenazah Sinyo Aliandoe disemayamkan di Rumah Duka RS St Carollus Jakarta

Penulis: Toni Bramantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menpora Imam Nahrawi saat melayat jenazah mantan pelatih tim nasional sepakbola Indonesia, Sebastian Sinyo Aliandoe di rumah duka RS St. Carolus Jakarta, Rabu (18/11) sore. Berpeluangnya Bung Sinyo, kata Menpora, membuat Indonesia kehilangan figur pelatih yang dikenal cerdas mengatur teknik dan strategi serta menganalisa statistik di lapangan.

TRIBUNNEWS, COM. JAKARTA - Jenazah Almarhum Sebastian Sinyo Aliandoe disemayamkan di Rumah Duka RS St Carollus, Salemba, hingga Jumat (20911) lusa. Menurut rencana, almarhum baru akan dikebumikan Jumat siang di TPU Kampung Kandang, Jagakarsa, Jakarta Selatan.                     

Sinyo Aliandoe, satu dari sedikit pelatih lokal yang terbilang sukses saat menangani timnas, meninggal dunia sekitar pkl 06.30 WIB Rabu (18/11) pagi.                                                 

Menurut keterangan tim dokter RS Mayapada, Lebak Bulus, Sinyo Aliandoe terkena serangan jantung dan menghembuskan nafas terakhirnya saat dalam perjalanan ke rumah sakit.

Kondisi jalanan yang sudah macet membuat Theodorus, anak ketiganya, sulit membawa papahnya lebih cepat dari kediamannya di Perumahan Purnama Residence kav A II no 9, Kelurahan Limo, Kecamatan Limo, Cinere, ke RS Mayapada, Lebak Bulus, yang sebenarnya tidak terlalu jauh. 

"Saya tinggal tak jauh dari papah. Saya langsung bawa papah ke RS Mayapada setelah ditelepon suster yang merawat papah. Sebelum ini  papah sering rawat inap di sana," cerita Theodorus Aliandoe (44), putra ketiga atau bungsu dari pasangan Sinyo Aliandoe (77) dan Treresia Ana (70).                                 

Pasangan Sinyo Aliandoe dan Theresia dikarunia tiga anak lelaki. Yang pertama, Yance Aliandoe, kelahiran 1967, meninggal dunia tahun 1993. Anak kedua, Paulus Aliandoe, 47 tahun, saat ini tinggal di Surabaya bersama keluarganya.

Dari Paulus dan Theodorus pasangan Sinya Aliandoe & Theresia memperoleh lima cucu, empat lelaki dan satu wanita.                               

Namun, setelah kepergian selama-lamanya Theresia pada 2013, Sinyo Aliandoe seperti kehilangan gairah hidup.

Kondisi kesehatannya menurun drastis, disamping faktor usia senja, almarhum seolah-olah tidak optimal merawat diri. Apalagi, setelah istrinya meninggal, Sinya Aliandoe tinggal sendirian dirumahnya.

"Sebenarnya saya tinggal tak jauh dari rumah papah," kata Theo. tb

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini