TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Pelatih PSM Makassar, Liestiadi mengatakan, tiga poin menjadi harga mati agar timnya bisa lolos ke babak delapan besar.
Oleh karena itu, Liestiadi mengintruksikan anak asuhnya untuk tampil total saat menghadapi tuan rumah Bali United Pusam di Stadion I Wayan Dipta, Bali, Minggu (29/11/2015).
"Hanya melalui tiga poin, kami bisa lolos ke babak selanjutnya. Kalau hanya dapat satu poin, peluang kami tidak terlalu lebar, karena harus bersaing dengan Sriwijaya FC dan Persipasi Bandung Raya (PBR) yang juga mengincar peringkat ketiga terbaik," kata Liestiadi kepada Harian Super Ball.
Laga ini memang jadi penentu bagi PSM. Jika hanya menang via adu penalti berarti tambahan dua angka maka poin akan sama dengan Semen Padang (yang sudah main 4 kali) minimal sudah berada di atasnya karena menang head to head dengan Semen Padang dan menunggu hasil Persipura dan Mitra Kukar.
Jika Persipura menang di waktu 90 menit dan PSM minimal menang di adu penalti lawan Bali United , dipastikan PSM lolos sebagai runnep up karena juga menang head to head dengan Mitra Kukar
Sebelumnya PSM mendapat 4 poin dari dua kemenangan adu penalti masing masing atas 4-3 atas Semen Padang dan 4-3 (1-1) dari Mitra Kukar. Sementara kekalahan di dapat dari Persipura di waktu normal (0-1).
Dengan semangat untuk mendapat tiga poin, PSM yang sudah kembali diperkuat penyerang andalannya Escobar dan dua gelandang Dzekou dan Rendi Siregar setelah absen lawan Persipura karena akumulasi kartu akan menambah kekuatan PSM.
Liestiadi menerangkan, untuk mendapatkan kemenangan penuh, dia telah menyiapkan strategi khusus.
"Yang dikhawatirkan adalah Bali United akan menjegal kami agar tidak bisa ke babak berikutnya. Pasalnya Bali United tampil lepas dan nothing to lose, karena mereka sudah dipastikan tidak bisa lolos ke babak selanjutnya. Oleh karena itu, satu-satunya cara adalah dengan menggunakan strategi menyerang, jika ingin lolos," terang Liestiadi.
Liestiadi akan mencoba merubah skema, seperti dengan memposisikan Patrice Nzekou sebagai winger kiri.
Tujuannya untuk memberikan tekanan pada lini pertahanan lawan. Pemain asal Kamerun tersebut sebenarnya berposisi gelandang tengah.
Tim Juku Eja, julukan PSM, bakal mengandalkan serangan sektor sayap melalui formasi 4-4-2 atau 4-4-3.
Sehingga pemain sayap diharap bisa maksimal. Selain di sektor kiri, sektor kanan akan diisi Maldini Pali yang memiliki kecepatan dan penguasaan bola yang mumpuni.
"Kami banyak gelandang, tapi winger kiri murni belum ada. Nzekou bagus ditempatkan di posisi itu, Tetapi saya akan mencoba memaksimalkan Nzekou. Semoga penampilannya bisa lebih baik dan membantu mewujudkan target memperoleh kemenangan," tutur Liestiadi.
Liestiadi menambahkan, ambisinya memperoleh poin penuh tidak akan mudah, karena Serdadu Tridatu, julukan Bali United, memiliki beberapa pemain bagus.
"Yang perlu diwaspadai dari Bali United adalah Bayu Gatra, Lerby, dan Hendra Sandi. Mereka pemain cepat dan menjadi motor serangan. Ini harus menjadi perhatian pemain PSM. Ketiga pemain ini termasuk pemain sayapnya harus ditutup pergerakannya," papar Liestiadi.
Sementara pelatih Bali United Pusam, Indra Sjafrie mengucapkan, pihaknya tidak akan menjegal PSM.
"Kami akan bermain normal saja seperti karakter tim. Target untuk dapat hasil terbaik saja, bukan niat untuk menjegal PSM. Saya tidak memikirkan tim lain, hanya Bali United yang menjadi fokus saya," katanya.
Indra menerangkan, dirinya hanya ingin mendapatkan hasil manis di laga terakhir, karena Bali United sudah dipastikan tidak akan lolos ke delapan besar.
"Gagal ke delapan besar tidak kami hiraukan, karena kami memang sedang fokus untuk mematangkan dan memperbaiki performa tim. Targetnya adalah bisa dapat hasil maksimal di kompetisi musim depan," terang Indra.
Seluruh pemain bisa diturunkan di laga nanti. Indra pun berharap anak asuhnya bisa meminimalisir kesalahan-kesalahan seperti di laga sebelumnya saat kalah 0-2 dari Semen Padang.
"Kesalahan pemain di laga kemarin adalah kekurangan di aspek kerjasama dan kedisiplinan menjaga pos. Untuk mendapatkan hasil memuaskan, pemain harus menghilangkan dua aspek itu," ujar Indra.