Laporan wartawan Juara.Net Ferril Dennys Sitorus
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG – Terdepaknya Persib Bandung, juara Piala Presiden 2015,pada fase grup Piala Jenderal Sudirman, ternyata berbuntut panjang.
Persib dinilai banyak pihak sebagai tim yang Cuma “jago kandang”.
Namun, Pelatih Persib Djadjang Nudjaman, menolak anggapan bahwa Maung Bandung sebagai tim jago kandang.
Penampilan Atep dan kawan-kawan kontras dengan penampilan mereka di Piala Presiden 2015. Sebagai tuan rumah pada babak penyisihan Piala Presiden, Persib menyapu laga dengan meraih kemenangan. Puncaknya, Persib meraih gelar juara. Hal tersebut memunculkan anggapan Persib sebagai tim jago kandang.
"Yang pasti saya agak menolak disebut seperti itu. Ada enggak sih tim yang selalu tampil prima dalam 3 turnamen besar," kata Djanur seperti dikutip dari Simamaung, Rabu (2/12/2015).
"Kami legowo saja. Sulit ada berada terus di level atas dan pertahankan peak performance. Penilaian itu ya relatif. Sialhakan saja orang mau bilang apa," sambungnya.
Ditengarai hasil buruk yang diraih Persib tidak terlepas dari konflik antara pemain dan manajemen, cedera pemain, dan mundurnya pemain kunci seperti Vladimir Vujovic dan Muhammad Ridwan.
"Tidak banyak yang bisa kami harapkan dari persiapan seperti itu. Termasuk absennya beberapa pilar dan banyak sekali persoalannya," ulas Djanur.
Untuk diketahui, Maung Bandung harus tersingkir dari babak penyisihan Grup C yang digelar di Stadion Gelora Delta Sidoarjo lantaran menelan tiga kekalahan dan hanya satu kali meraih kemenangan.