"Home away akan membuat tim harus mengeluarkan biaya tidak sedikit. Jadi menurut saya memang sebaiknya digelar di satu lokasi yang netral, seperti Solo dan Sleman," papar Asdian.
Manajemen Semen Padang memang tertarik menjadi tuan rumah di babak 8 besar turnamen Piala Jenderal Sudirman.
Stadion H Agus Salim yang dikelola Pemerintah Kota Padang dan menjadi basecamp Semen Padang layak dijadikan salah satu alternatif penyelenggara babak 8 besar turnamen tersebut.
Sebelumnya, Mahaka Sports and Entertainment, selaku promotor Piala Jenderal Sudirman, belum memutuskan tuan rumah babak 8 besar.
"Kami belum putuskan," kata CEO Mahaka Sports and Entertainment, Hasani Abdulgani.
Menurutnya, sebelumnya pihaknya memilih Bali dan Malang sebagai tuan rumah. Namun Bali yang dihuni Bali United tidak lolos delapan besar. Begitu juga Bandung.
Meski belum diputuskan, pihaknya memiliki tiga opsi untuk memilih tuan rumah. Pertama, Malang-Sidoarjo menjadi tuan rumah.
Kedua, tuan rumah di tempat netral, seperti di Solo-Sleman. Selanjutnya menggunakan sistem home away.
Soal Penilaian Harian Beserta Kunci Jawaban Mapel Informatika Kelas 10 SMA/MA Materi Sistem Komputer
Latihan Soal & Jawaban PKN Kelas 1 SD Bab 2 Semester 1 Kurikulum Merdeka, Aku Anak yang Patuh Aturan
Hasani merangkan, tim yang akan menjadi tuan rumah babak perempat final nantinya bakal kembali mendapat anggaran sebesar Rp 350 juta.
Sedangkan delapan tim yang lolos tetap akan memperoleh match fee, seperti menang di waktu normal sebesar Rp 125 juta per pertandingan, tim yang kalah mendapat Rp 75 juta. Tim yang menang adu penalti memperoleh Rp 110 juta dan yang kalah Rp 90 juta.