TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Ketua Jakmania Richard Ahmad Supriyanto menegaskan sikap kepada calon ketua umum Persija Jakarta periode 2015-2019.
Pemimpin yang terpilih harus mampu mengakomodir suara Jakmania.
Seperti diketahui, kursi pimpinan Persija masa mendatang kemungkinan kembali diduduki Ferry Paulus (FP).
Itu setelah Dede Sulaiman tidak lolos verifikasi karena dianggap tidak memenuhi syarat dukungan dari klub internal Persija.
Ferry yang menjabat Ketua Umum Persija 2011-2015 hampir dipastikan kembali menduduki jabatan tertinggi di jajaran manajemen.
Namun, selama ini, orang nomor satu di kepengurusan Persija itu dianggap kurang mampu merangkul Jakmania secara menyeluruh.
"Pemimpin Persija harus bisa mengakomodir suara Jakmania. Suporter harusnya dipandang sebagai salah satu value tinggi untuk mendukung klub di segala aspek. Sejauh ini kami belum merasa dianggap sebagai bagian penting oleh manajemen kemarin," ujar Richard.
Kasus "pembiaran" terhadap Sekjen Jakmania Febrianto yang ditahan Polda Metro Jaya dianggap sebagai salah satu catatan negatif Ferry sebagai petinggi Persija.
Febri ditangkap karena dianggap menyebarkan seruan provokasi lewat media sosial terkait penolakan Persib bandung main di Jakarta pada final Piala Presiden, 18 Oktober 2015.
"Dari awal penangkapan sampai penangguhan dikeluarkan Polda, dia (Ferry) tidak pernah memberikan dukungan. Sekadar bertanya saja tidak. Dukungan penangguhan justru kami dapat dari pihak lain (Manajer Persib Umuh Muchtar dan Steering Committee Maruarar Sirait)," ujar Richard.
Richard, yang juga pendiri Lembaga Kajian Pengembangan Olahraga Nasional (Lemkapoin), berharap Ferry bisa lebih menghargai suporter jika kembali terpilih.
"Pemilihan Ketum Persija kali ini tidak ada greget karena tanpa pesaing. Klub internal selaku pemilik suara harus bertanggung jawab jika prestasi Persija kembali melorot tanpa prestasi," ujarnya.
"Jakmania tetap berada di jalurnya, mendukung penuh Persija sekaligus akan mengkritik manajemen demi kemajuan klub ibu kota yang kami bela dengan segenap kekuatan yang kami punya," lanjut Richard.