Laporan Wartawan Tabloid Bola Sapto Haryo Rajasa
TRIBUNNEWS.COM, ITALIA - Masing-masing satu gol yang disarangkan Juan Cuadrado, Mario Mandzukic, dan Paulo Dybala ke gawang Fiorentina memberi Juventus kemenangan 3-1 akhir pekan lalu.
Kontribusi yang memastikan tripoin keenam secara beruntun itu menaruh kembali La Vecchia Signora di jalur utama peraih scudetto Serie A 2015-2016.
Massimiliano Allegri kini berani sesumbar. “Kami menuju raihan poin total yang memungkinkan menutup musim di posisi pertama, kedua, atau ketiga. Kami sempat terbentur banyak masalah, tapi kini anakanak sudah bermain baik lagi,” begitu kata sang pelatih, seperti dikutip La Gazzetta dello Sport.
Masalah Juve pada awal musim, yang sempat memaksa mereka berkubang di batas garis zona merah, ada di beragam aspek. Dimulai transisi sepeninggal trio pilarnya, Andrea Pirlo, Arturo Vidal, dan Carlos Tevez, hamparan cedera, hingga belum menyatunya rekrutan anyar.
Kondisi itu cukup membuat pusing kepala Allegri karena dirinya kudu melakoni rotasi personel hingga perubahan komposisi hampir di setiap laga. Skema 3-5-2, 4-3-3, 4-3-1-2, hingga 4-4-2 pun dipraktikkan.
Sisi baiknya, sambil melakukan rotasi, Allegri punya kesempatan untuk terus memperbaiki kinerja.
Seperti kepingan puzzle yang terus tersusun lengkap, saat menginjak Desember Allegri pun sudah memiliki gambaran jelas perihal kekuatan terbaik timnya.
Pemilihan formasi dan materi pemain pun tak lagi sebatas coba-coba, tapi sudah disusun untuk menjinakkan lawan demi lawan.
Tunda Pembelian
Karena itu, wajar apabila belakangan Juve bisa tampil konsisten meski secara berkesinambungan mengalami perubahan skema maupun penghuni starting XI.
Selain peran penting Dybala dan Mandzukic, munculnya Juan Cuadrado juga menjadi salah kunci kebangkitan Juve.
Dalam formasi 4-3-3, Cuadrado bisa menjadikan dirinya sebagai pemain yang mengacak kotak 16 meter lawan.
Winger Kolombia itu juga bisa memerankan sosok pengumpan bagi duet Dybala-Mandzukic pada saat ditugaskan menyisir sektor kanan dalam formasi 3-5-2.
Dengan 13 penampilan berdurasi 834 menit di Serie A musim ini, catatan Cuadrado melebihi statistik Alvaro Morata, baik dari menit main, operan kunci, penciptaan peluang, tembakan, assist, hingga raihan gol.
Di arena Liga Champions, Cuadrado punya statistik yang bahkan lebih baik dari Eden Hazard, eks rekannya di Chelsea.
Secara logika, deretan angka-angka yang diukir itu cukup bagi Cuadrado untuk mendapatkan kontrak permanen di Juventus Stadium, tidak lagi sebatas pemain pinjaman dari The Blues.
Namun, hingga detik ini, belum ada tanda-tanda Juve bakal mengabulkan ambisi eks jebolan Fiorentina itu.
Karena itu, dalam sisa musim 2015-2016, Cuadrado harus memastikan dirinya mampu mempertahankan performa apik.