Laporan wartawan Tribun Jogja, Azka Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Pelatih Surabaya United, Ibnu Grahan mengaku salut dengan pasukan mudanya saat kalah 3-1 dari Arema Cronus di laga Piala Jenderal Sudirman, Sabtu.
Para pemain muda Surabaya memang mendapat teror penonton saat memasuki stadion Maguwoharjo.
Eks pemain Persebaya tersebut mengungkapkan kepedihan mendalam, sekaligus menyesalkan insiden yang dialami timnya ketika masuk di area Stadion Maguwoharjo.
Bus yang ditumpangi tim asuhan pasukan Surabaya United tersebut sempat mendapat lemparan dari beberapa orang tak dikenal ketika sedang dalam perjalanan masuk menuju area parkir stadion.
Bahkan, Ilham Udin Armayn mendapat luka lecet di bagian lutut kanannya karena terkena pecahan kaca.
"Angkat topi untuk pasukan muda saya, mereka tampil luar biasa, walaupun akhirnya tetap menelan kekalahan. Anak-anak memiliki mental yang hebat, mengingat mereka tampil di tengah puluhan ribu suporter lawan, serta menjumpai insiden pelemparan bus. Mereka masih muda, insiden seperti ini mungkin baru pertama kali mereka rasakan," tutur Ibnu Grahan.
Tak lupa, Ibnu Grahan juga menghimbau pada seluruh suporter Surabaya United, agar menyudahi perseteruan dengan Aremania. Jangan sampai muncul korban-korban selanjutnya, karena sepak bola baginya adalah lambang persahabatan.