TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Arema Cronus sudah pasti menjadi bagian dari empat tim yang melaju berburu gelar juara turnamen Piala Jenderal Sudirman (PJS).
Hasil pertandingan melawan Pusamania Borneo FC (PBFC) tidak menghalangi langkah ke babak semifinal, hanya berpengaruh pada penentuan lawan masing-masing.
Tapi kubu Arema memilih tidak mau berkomentar terlalu banyak terkait babal semifinal PJS.
Entah karena trauma dengan hasil di tirnamen Piala Presiden atau memang tidak mau terbebani faktor non teknis, tim Arema Cronus memilih tidak mau terlalu jauh membahas babak lanjutan PJS.
Pelatih Arema Cronus, Joko Susilo bahkan tidak mau berkomentar terkait semifinalis yang berasal dari grup D yang bisa jadi lawan mereka di semifinal.
Di babak semifinal nanti Arema bisa bertemu dengan Semen Padang sebagai juara grup D bila kalah dari PBFC. Arema juga bisa menghadapi Mitra Kukar bila bisa menang dan jadi juara grup E.
Semen Padang menjadi juara Grup D dengan koleksi 7 poin. Mereka mendapat dua kali kemenangan atas PS TNI dan Mitra Kukar. Sedangkan satu poin lagi didapat dari hasil kekalahan adu penalti saat melawan Persija Jakarta (20/12/2015).
Sementara Mitra Kukar yang menang 3-1 atas PS TNI (20/12/2015) di laga pamungkas berhak menjadi runner-up. Naga Mekes mengumpulkan enam poin, unggul 1 poin dari Persija yang hanya punya 5 poin.
"Semen Padang dan Mitra Kukar adalah tim bagus, wajar mereka masuh semifinal. Kalau ditanya komentar soal tim-tim itu saya lebih baik tidak berkomentar," kata Joko Susilo. Pelatih berjuluk Gethuk enggan berprediksi dan berandai-andai jika melawan masing-masing tim itu nantinya.
Sejak lolos dari babak penyisihan Gethuk sudah tidak mau berkomentar tentang rencana dan prediksi jangka panjang timnya. Ia berprinsip lebih baik mempersiakan tim untuk pertandingan satu persatu yang pasti akan dihadapi di depan.
"Apa yang akan terjadi nanti di babak semifinal ya nanti, siapapun nanti lawan kami merupakan lawan bagus, kami siapkan juga satu persatu pertandingannya nanti. Mau seperti apa sistemnya mau di mana dulu bertandingnya kami tidak mau memikirkan itu dulu. Yang pasti kami harus siap apapun kondisinya," terangnya.
Babak semifinal PJS direncanakan dengan pola pertandingan home -away. Pola ini sama dengan pola semifinal di turnamen Piala Presiden.
Hingga titik ini tim Singo Edan mampu mempertahankan prestasi menembus babak semifinal. Bila di turnamen sebelumnya Arema tergelincir di bagian akhir babak semifinal, tentu di PJS sang pelatih, Gethuk tidak mau mengulang kesalahan yang sama.
Sikap hemat komentar dan tidak mau berandai-andai tentang langkah di babak lanjutan setiap fase turnamen menjadi salah satu terapi yang diterapkan tim pelatih bagi sisi psikologis pemain.
Gethuk tidak ingin pemain terbebani target juara dan hingar bingar tuntutan lain saat berproses mengejar gelar.
"Target kami tetap yang terbaik. Kalau dulu sudah ramai target juara, sekarang lebih baik kami kosentrasi dan target menang di setiap pertandingan saja," tegas Gethuk.