TRIBUNNEWS.COM, KUKAR - Pelatih Mitra Kukar, Jafri Sastra, tetap berpikir keras di tengah mengisi liburannya di Padang pascakelolosan tim ke semifinal Piala Jenderal Sudirman.
Jafri Sastra sedang mengutak-atik skema untuk mencari pemain pengganti bek tengah Arthur Cunha da Rocha saat Naga Mekes menjamu Arema Cronus pada semifinal leg 1 di Stadion Aji Imbut Tenggarong, 9 Januari 2016 mendatang.
"Ketika wasit Toriq al Katiri mengganjar kartu merah kepada Arthur, saya sempat protes keras. Keputusan itu datang tanpa didahului dengan peringatan baik lisan maupun kartu kuning. Tak biasanya saya bersikap seperti ini selama pegang tim," tutur Jafri Sastra.
Sesuai aturan penyelenggaraan Piala Jenderal Sudirman, pemain yang di babak delapan besar dapat akumulasi kartu kuning atau merah sekali dilarang tampil di semifinal.
Itulah penyebab kenapa mantan arsitek Semen Padang di LSI 2013-2014 tersebut pusing.
"Lini belakang kami punya ketergantungan kuat pada sosok Arthur Cunha. Teknik dan pengalamannya mampu memberi ketenangan bagi kiper dan pemain belakang lainnya. Saya sedang berhitung siapa yang pantas mengisi posisi Arthur untuk meredam lini depan Arema Cronus nanti," kata Jafri Sastra.
Pilihan terbaik bisa jatuh pada sosok Syahrizal. Bisa saja Jafri Sastra memaksakan Zulkifli Syukur untuk main di pos bek tengah.
"Namun, saya tak mau kondisi Zulkifli tambah parah. Dia dalam proses pemulihan cedera. Alternatif lainnya, saya akan menambah lini tengah dan pakai strategi parkir bus dulu untuk mengurangi sergapan penyerang Arema. Banyak skema di benak saya untuk memenangkan leg pertama nanti," ujarnya.